"Sesuai ketentuan penyelenggara, jika melibatkan penonton maka warga khususnya harus tervaksin sekurangnya 70 persen populasi atau menyelenggarakan event tersebut tanpa penonton,"
Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Direktur Utama PT Pengembang Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer meminta pemerintah dapat mempercepat vaksinasi masyarakat untuk menyongsong perhelatan World Superbike (WSBK) di sirkuit Mandalika pada 12-14 Nopember 2021.

"Sesuai ketentuan penyelenggara, jika melibatkan penonton maka warga khususnya harus tervaksin sekurangnya 70 persen populasi atau menyelenggarakan event tersebut tanpa penonton," ujarnya di sela kegiatan vaksinasi di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu.

Menurutnya, berdasarkan data yang ada jumlah masyarakat yang tervaksinasi di wilayah itu baru mencapai 10 persen dari total 1 juta lebih masyarakat Kabupaten Lombok Tengah. Sememtara 60 persen atau 600 ribu lebih belum tervaksin, sehingga kekurangan ini yang perlu dikejar oleh semua pihak.

"Untuk mengejar itu, kita menargetkan 20 ribu setiap harinya bisa tervaksin. Kami pun bersedia menyedia tempat untuk vaksin," katanya.

Kegiatan vaksinasi presisi merdeka yang diinisiasi Polri bersama TNI ini dipantau langsung Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Kapolda NTB, Irjen Polisi Muhammad Iqbal, Danrem 162/WB Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani, Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer, Bupati Lombok Tengah H Pathul Bahri dan disaksikan secara virtual oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mengakui pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN untuk meminta tambahan vaksin. Mengingat, perhelatan WSBK Nopember mendatang harus sukses terselenggara jika tidak tuan rumah akan dikenai denda.

"Karena jika tidak denda nya juga besar kalau tidak terselenggara," terangnya.
Baca juga: Ribuan warga di Mandalika serbu vaksinasi presisi merdeka
Baca juga: Vaksinasi massal dukung WSBK Mandalika digelar di NTB


Menurut gubernur, sesuai amanat Presiden, syarat untuk mempersiapkan WSBK bisa ditonton secara langsung dari sirkuit, tingkat vaksinasi harus mencapai 70 persen. Oleh karena itu, untuk mencapai target 70 persen itu tidak cara lain harus vaksinasi salah satu cara dengan memperbanyak tempat vaksinasi massal.

"Kalau vaksin itu terlaksana dengan baik maka akan menumbuhkan optimisme untuk pelaksanaan WSBK," katanya.

Sementara itu, melalui virtual Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah pusat mendukung penuh program vaksinasi massal sektor pariwisata terutama kawasan ekonomi khusus Mandalika yang tengah bersiap menggelar event internasional WSBK pada 12 - 14 Nopember depan. Bahkan, untuk mempercepat vaksinasi dirinya sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi

"Distribusi vaksinasi dalam jumlah besar juga sudah mendapatkan persetujuan Kementerian Kesehatan dan Menko Marves," ujarnya.

Menurut Sandiaga, jumlah pelaku wisata yang sudah tervaksin di NTB mencapai 200 ribu orang dari total target mencapai 400 ribu orang. Sedangkan, droping vaksin terbesar berada di lingkar KEK Mandalika.

"Saya optimis capaian vaksinasi bisa memuluskan gelaran event WSBK di Mandalika," katanya.

Vaksinasi presisi merdeka bertajuk Mandalika Go Green digelar di tiga titik di KEK Mandalika. Selain di Mandalika juga dilaksanakan secara bersamaan di tiga desa yakni Desa Mertak, Prabu dan Desa Tumpak di Kecamatan Kuta, Lombok Tengah.

Target lima kecamatan dengan populasi 1.098 ribu baru tervaksinasi 600 ribu orang. Sedangkan di Kabupaten Lombok Tengah capaian vaksinasinya baru 10,94 persen. Untuk vaksin pertama sebesar 83.990 orang dan vaksin kedua 38.990 ribu orang.
Baca juga: Kapolda NTB: Penuntasan lahan Sirkuit Mandalika terus berjalan
Baca juga: Gubernur NTB pastikan kesiapan vaksinasi 50 persen sambut WSBK 2021

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021