Jakarta (ANTARA) - Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Dr Anan Sutisna MPd mengatakan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi COVID-19 mengoptimalkan peran ibu sebagai pendidik yang sesungguhnya.

“Dengan anak banyak waktu bersama ibu di rumah, hal itu lebih mengoptimalkan peran ibu sebagai pendidik yang sesungguhnya, sebagai guru di rumah, yang menggantikan guru di sekolah,” ujar Anan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Pelaksanaan PJJ akan menemui banyak rintangan jika orang tua tidak mendampingi anak belajar di rumah. Untuk itu, pihaknya merasa penting untuk membagikan pengalamannya dan pengetahuan kepada masyarakat, terutama para orang tua tentang pentingnya memberikan pendampingan kepada anak yang belajar secara daring.

Baca juga: Kemendikbudristek: PJJ harus dilakukan secara menyenangkan

Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bermitra dengan Persit Kartika Chandra Kirana Anak Ranting 1 Denhubdam Ranting 3 Hub Cabang II PD Jaya, menyelenggarakan program pengabdian masyarakat dengan tema “Peningkatan Soft Skill Melalui Pelatihan Perencanaan Keuangan, Pengendalian Emosi, Pendampingan Pembelajaran dan Evaluasi Daring di Masa Pandemi COVID-19”.

“Tujuannya adalah kami ingin memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada para peserta, terutama para mahasiswa calon pendidik, para ibu-ibu anggota Persit dan para ibu secara umum tentang perlunya pendampingan kepada anak saat mereka belajar daring di masa pandemi,” kata Anan yang juga ketua program tersebut.

Dosen UNJ yang membidangi IT, Adi Irvansyah MPd, mengatakan dalam penyelenggaraan pembelajaran daring terdapat kendala-kendala teknis yang sering ditemukan para ibu.

"Pembelajaran daring ini sering kali secara teknis banyak dikeluhkan oleh ibu-ibu yang mendampingi anak belajar. Mereka sering kali menemukan kendala seperti persoalan gadget yang sering kali berebut, kemudian masalah teknis saat menggunakan sarana pembelajaran daring, dan lain-lain," kata Adi.

Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut Adi memberikan gambaran tentang beberapa kendala teknis dalam jaringan, masalah pulsa dan masalah teknis lain yang ditemukan di lapangan terkait pembelajaran daring. Adi juga memberikan solusi akses laman-laman pembelajaran yang bisa diakses oleh para siswa selama belajar daring.

Ia berharap para ibu bisa mengatasi persoalan yang mereka temui selama mendampingi anak-anak mereka belajar daring. Selain mendiskusikan pentingnya pendampingan pembelajaran daring, acara tersebut juga mendiskusikan persoalan tentang perlunya mengelola emosi ibu dan anak selama belajar daring, dan juga evaluasi terhadap pembelajaran daring. ***3***

Baca juga: PJJ bikin stres? Kenali karakter anak agar belajar lancar
Baca juga: Produksi konten pembelajaran digital penting imbangi PJJ


Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021