Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung pelayanan telemedicine diperluas ke berbagai daerah dalam rangka membantu masyarakat yang terinfeksi COVID-19.

"Layanan telemedicine sangat berguna dan membantu masyarakat yang terinfeksi COVID-19. Apalagi, di tengah lonjakan kasus yang membuat pasien sulit mendapat pelayanan di rumah sakit," kata LaNyalla dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Saat ini, disampaikan pelayanan telemedicine baru sebatas Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

Telemedicine adalah layanan konsultasi dan pemberian obat gratis untuk pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman).

Menurut LaNyalla, layanan ini sangat membantu, terlebih, saat terjadinya kelangkaan fasilitas kesehatan dan obat-obatan.

"Kelangkaan obat-obatan juga menjadi hambatan perawatan pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang," katanya.

Telemedicine dan obat gratis dirilis pada 7 Juli lalu. Layanan ini dimulai di DKI Jakarta sebagai proyek percontohan. Setelah Kementerian Kesehatan melakukan uji coba sistem hingga penyaluran obat, telemedicine pun diperluas ke wilayah Bodetabek.

Untuk itu, LaNyalla mendukung rencana pemerintah yang akan memperluas layanan telemedicine ke berbagai ibu kota provinsi, mulai pekan depan.

Ia meminta Kemenkes berkoordinasi dengan pemda untuk menyiapkan sarana dan prasarana agar program tersebut dapat berjalan dengan baik.

"Infrastruktur sumber daya manusia (SDM) harus dipersiapkan betul. Kemudian juga metode penyaluran obat bagi pasien yang melakukan isoman agar berjalan dengan efektif dan efisien. Prinsipnya, perluasan telemedicine kami dukung, dan akan sama-sama kami kawal," ujarnya.

Untuk mempermudah masyarakat mendapat bantuan, menurut dia, alur pada telemedicine harus dipermudah. "Ingat, warga baru bisa memanfaatkan layanan ini setelah melakukan tes PCR/antigen di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes RI," ujar LaNyalla.

Ia menambahkan, apabila hasilnya positif, maka pihak laboratorium akan melaporkan hasilnya ke database Kemenkes (NAR).

Pasien pun dapat berkonsultasi secara daring dengan dokter di salah satu dari 11 platform telemedicine dengan memilih link yang terdapat dalam pesan WhatsApp dari Kemenkes.

"Pasien nantinya akan mendapat resep digital sesuai dengan kondisi pasien. Jika masuk dalam kategori untuk melakukan isoman, obat dapat diperoleh gratis," kata senator asal Jawa Timur itu.

Baca juga: Pemerintah sediakan 11 jasa telemedicine gratis bagi pasien isoman

Dia menyampaikan juga, ada dua kategori obat yang disediakan dalam layalanan telemedicine, yaitu Paket A untuk orang tanpa gejala (OTG) dan Paket B untuk pasien corona dengan gejala sedang.

Baca juga: Daftar 11 telemedisin gratis dan layanan yang disediakan

"Obat atau vitamin akan ditanggung oleh Kemenkes, sesuai dengan ketentuan, tapi jangan sampai obat dan vitamin yang diberikan gratis dari pemerintah kemudian diperjualbelikan," kata LaNyalla, mengingatkan.

Ia juga meminta agar para senator ikut membantu menyosialisasikan layanan telemedicine di daerahnya masing-masing. Sebab, akan percuma layanan ini ada, tapi masyarakatnya tidak tahu.

Baca juga: Warga yang isoman diminta manfaatkan pengobatan jarak jauh

"Untuk masyarakat yang daerahnya tidak terjangkau layanan telemedicine tidak perlu khawatir karena pemerintah akan tetap memberi bantuan obat-obatan melalui TNI," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021