Jakarta (ANTARA) - Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuka Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan bagi seluruh Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) sehingga bisa menciptakan entreprenuer.

"Pengalaman mahasiswa selama masa belajar yang dilakukan melalui kegiatan seperti bootcamp atau konseling menjadikan mahasiswa mampu membuat rencana bisnis dengan mempertimbangkan finansial dan ketahanan usahanya," kata Tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Kemendikbudristek, Heddy R. Agah. dalam keterangannya, Kamis.

Menurut dia pada politeknik tertentu, pelatihan dan pembimbingan dilakukan melalui unit inkubator bisnis, yang mana unit ini memiliki kemampuan mengembangkan jaringan dengan DUDI, penyandang dana, dan lembaga permodalan.

Adanya program ini diharapkan tidak hanya mampu menghasilkan pedoman atau model pembelajaran kewirausahaan yang terintegrasi, tetapi juga memperluas kemitraan PTPPV dengan lembaga permodalan.

Tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan lainnya, Rifelly Dewi Astuti mengungkapkan, dukungan lembaga permodalan penting karena salah satu bentuk stimulasi kegiatan kewirausahaan adalah dengan memberikan bantuan permodalan bagi mahasiswa agar idenya dapat terwujud menjadi sebuah usaha.

"Lembaga permodalan ini dibutuhkan untuk dapat menyeleksi apakah proposal usaha itu memang layak untuk diberikan modal karena memang berpeluang untuk menghasilkan keuntungan," imbuh Rifelly.

Dikatakannya program ini bertujuan untuk membangun ekosistem atau suasana kewirausahaan yang terintegrasi dengan proses pembelajaran di kampus vokasi. Dengan begitu, lulusan vokasi diharapkan tidak hanya siap bekerja, tetapi juga memiliki bekal soft skill entrepreneurship untuk memulai usaha.

Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan PTPPV bersifat kompetitif berdasarkan penilaian usulan masing-masing kampus vokasi dengan sasarannya adalah pada penguatan institusi. Ruang lingkup pelaksanaan program berdasarkan pada bidang prioritas, antara lain di bidang teknologi tepat guna, rekayasa, dan jasa, seperti pertanian, manufaktur, konstruksi, teknologi informasi, industri barang konsumsi, serta industri jasa.

Setiap pengusul nantinya dapat memilih bidang-bidang tersebut sesuai dengan keunggulan yang dimiliki oleh PTPPV.

Pada pelaksanaan tahun ini, Direktorat Mitras DUDI akan mengucurkan anggaran maksimal senilai Rp250 juta untuk masing-masing PTPPV penerima program. Setidaknya akan ada 20 PTPPV yang nantinya akan memperoleh hibah penguatan kewirausahaan.

Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan yang terdiri atas peningkatan kemampuan kewirausahaan mahasiswa yang terintegrasi dengan proses pembelajaran, inisiasi kemitraan dengan industri dan/atau lembaga permodalan, dan pengembangan sasana latih (bootcamp) atau magang kewirausahaan bersama mitra DUDI, seperti bentuk coaching clinic.

Strategi yang dilakukan oleh PTPPV dalam Menyusun program kewirausahaan, kata Riffely, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pendidikan dan aktivitas kewirausahaan. Pertama, pendidikan dengan cara memodifikasi kurikulum ataupun model pembelajaran yang terintegrasi serta mampu meningkatkan pengetahuan, kompetensi, dan keahlian kewirausahaan mahasiswa. Kedua, adalah dengan memberikan stimulasi yang dapat meningkatkan minat mahasiswa berwirausaha melalui berbagai aktivitas kewirausahaan.

"Pendidikan tinggi vokasi juga dapat menyediakan fasilitas penunjang seperti unit kegiatan mahasiswa yang terkait kewirausahaan, adanya pameran hasil usaha mahasiswa, berbagai informasi terkait lomba, ataupun penyediaan hibah modal. Tentunya berbagai aktivitas tersebut sangat terbuka melalui program ini," ujarnya.

Saat ini pendaftaran dan pengusulan Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan PTPPV masih dibuka hingga 18 Juli 2021. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui http://ptvp.mitrasdudi.kemdikbud.go.id. Berikut ini jadwal penting pelaksanaan program yang harus diperhatikan oleh calon PTPPV pengusul:

1. 1. Sosialisasi Program : 1 Juli 2021
2. 2. Pendaftaran Program (pemasukan proposal) : 1 – 18 Juli 2021
3. 3. Seleksi Tahap I (desk evaluation) : 19 – 23 Juli 2021
4. 4. Pengumuman Seleksi Tahap I : 26 Juli 2021
5. 5. Seleksi Tahap II (wawancara/presentasi) : 28 – 30 Juli
6. 6. Pengumuman Seleksi Tahap II : 6 Agustus 2021
7. 7. Periode Pelaksanaan Kegiatan : 12 Agustus – 27 November 2021

Baca juga: Riset terapan vokasi sebagai solusi masalah industri
Baca juga: Kemendikbudristek luncurkan program riset terapan dosen vokasi
Baca juga: IPB: pendidikan vokasi tingkatkan kualitas SDM sesuai industri
Baca juga: Kemenperin: Swiss dukung RI majukan vokasi industri

 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021