Singapura (ANTARA) - Inilah yang perlu Anda ketahui tentang virus corona saat ini:

Sydney masuki pekan ketiga ‘lockdown'

Pimpinan negara bagian New South Wales Australia pada Rabu memerintahkan perpanjangan penguncian di kota Sydney selama satu pekan terkait COVID-19. Dia memperingatkan bahwa kasus-kasus baru pasti akan naik, kala kota terbesar di negara tersebut berjuang melawan varian Delta yang sangat mudah menular. Jumlah infeksi telah mencapai 350 sejak kasus pertama, yang melibatkan seorang pengemudi mobil limosin yang membawa awak pesawat asing, terdeteksi tiga pekan lalu di area pinggiran pantai Bondi.

Saat negara-negara maju lainnya telah melaju dengan vaksinasi terhadap sebagian besar populasinya, kurang dari 10 persen warga Australia telah divaksinasi penuh sejauh ini.

Korea Selatan pertimbangkan penerapan kembali pembatasan

Korea Selatan melaporkan angka kasus COVID-19 harian tertinggi kedua pada Rabu, beberapa hari setelah pembatasan jarak sosial mulai dilonggarkan di beberapa bagian negara tersebut, didukung oleh distribusi vaksin yang dipercepat.

Dengan mayoritas dari 1.212 kasus baru itu datang dari kota Seoul yang padat penduduk, para pejabat memperpanjang pembatasan pergerakan di ibu kota dan area-area sekitar selama setidaknya satu pekan dan mempertimbangkan untuk meningkatkan pembatasan tersebut ke level tertinggi.

Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan bahwa gelombang keempat virus tersebut menyebar dengan cepat, didorong oleh varian Delta yang sangat mudah menular, terutama di antara penduduk berusia 20 hingga 30 tahun yang belum divaksin.

Singapura tidak masukkan Sinovac dalam penghitungan vaksinasi

Singapura telah mengecualikan warga yang menerima suntikan vaksin Sinovac Biotech dari jumlah vaksinasi COVID-19 nasionalnya, menurut kementerian kesehatan negara itu. Hanya sedikit di atas 17.000 orang di Singapura yang telah menerima satu dosis vaksin CoronaVac per 3 Juli. Pencatatan ini akan tertera dalam daftar imunisasi nasional.

Suntikan vaksin CoronaVac buatan Sinovac bukan bagian dari program vaksinasi nasional Singapura dan negara kota itu mengatakan masih menunggu data penting dari perusahaan farmasi asal China itu. "Vaksin COVID-19 yang bukan merupakan bagian dari program vaksinasi nasional kita mungkin belum mendokumentasikan data yang cukup tentang perlindungannya terhadap infeksi COVID-19, terutama terhadap varian Delta yang saat ini beredar," kata kementerian kesehatan Singapura pekan lalu.

Studi menunjukkan tes masal kurangi seperlima kasus Liverpool

Skema tes cepat massal mengurangi jumlah kasus COVID-19 di kota Liverpool, Inggris lebih dari seperlima, kata para peneliti pada hari Rabu, yang berpendapat itu adalah intervensi kesehatan masyarakat yang efektif meskipun ada kekhawatiran atas keakuratan perangkat.

Skema percontohan pengujian komunitas diluncurkan pada bulan November, dan menawarkan semua orang di kota untuk melakukan tes terkait apakah mereka menunjukkan gejala atau tidak, dalam upaya untuk menemukan cara baru untuk menggunakan pengujian sebagai upaya membatasi penyebaran virus corona.

Studi yang dipimpin oleh Universitas Liverpool dengan dukungan pemerintah, menyimpulkan bahwa pengujian komunitas menyebabkan peningkatan 18 persen dalam deteksi kasus dan penurunan 21 persen dalam jumlah kasus dibandingkan dengan area lain hingga pertengahan Desember.

Biden soroti varian Delta

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa mendorong warga AS yang belum menerima vaksin COVID-19 untuk segera divaksinasi guna melindungi diri dari varian Delta virus corona yang sangat mudah menular.

Varian Delta, yang menjadi dominan di banyak negara, lebih mudah menular dibandingkan versi sebelumnya dari virus corona dan mungkin dapat menyebabkan penyakit yang lebih akut, terutama di kalangan masyarakat muda. Varian itu kini telah ditemukan di semua negara bagian AS, kata para pejabat kesehatan.

Sumber : Reuters

Baca juga: Biden desak orang Amerika bantu untuk akhiri pandemi
Baca juga: Pemimpin New South Wales pertimbangkan perpanjangan penguncian COVID
Baca juga: China desak dunia bangun 'Tembok Besar Imunitas' lawan corona

 

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2021