Beirut (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Lebanon pada Senin (5/7) mengatakan bahwa hampir setengah dari kasus COVID-19 di negara tersebut yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir disebabkan oleh varian Delta.

Kementerian menyebutkan bahwa dari 101 kasus baru, 46 diantaranya terdeteksi sebagai varian Delta yang berasal dari 10 negara berbeda.

Otoritas juga melaporkan dua korban meninggal COVID-19 dalam kurun waktu tersebut.

Lebanon mencatat 545.671 infeksi dan 7.863 kematian COVID-19 semenjak virus pertama kali muncul di negara tersebut pada Februari 2020.

Pakar kesehatan memperingatkan agar masyarakat berhati-hati dengan penyebaran varian Delta yang diyakini lebih mudah menular.
Baca juga: Lebanon teken kontrak 2,1 juta dosis vaksin COVID Pfizer-BioNTech

Sumber: Xinhua

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021