Trenggalek (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, akan terus memantau perkembangan kesehatan seluruh jemaah haji Trenggalek selama dua minggu berturut-turut, terutama pascakepulangan mereka dari Tanah Suci.

Kepastian itu disampaikan Kasi Haji Departemen Agama (Depag) Kabupaten Trenggalek Agus Prayitno di Trenggalek, Kamis, terkait resiko penularan virus H5N1 atau flu burung bagi jemaah haji Indonesia Trenggalek yang kembali dari Tanah Suci.

"Aturan mainnya dari dulu memang begitu. Setiap jemaah haji mendapat fasilitas kesehatan gratis selama dua minggu setelah kepulangan mereka dari Tanah Suci," kata Agus.

Dia mengatakan, sejak awal berangkat, masing-masing jemaah telah dilakukan pemeriksaan kesehatan secara intensif. Tim medis dalam hal itu juga telah memberi obat tamiflu untuk pencegahan.

Tapi karena saat ini merebak kabar adanya sejumlah jemaah haji asal Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus H5N1, Dinas Kesehatan Trenggalek kembali melakukan kesiapsiagaan.

Terutama dalam menyambut kedatangan jemaah haji Trenggalek yang dijadwalkan tiba di Embarkasi Juanda 14 Desember pukul 17.05 WIB dan diperkirakan sampai di "Kota Keripik Tempe" sekitar enam jam kemudian.

"Ya, semuanya telah disiapkan oleh dinkes. Jemaah yang saat pemeriksaan awal dianggap sakit atau mengidap penyakit bawaan akan dipantau secara intensif melalui puskesmas di masing-masing kecamatan," katanya menjelaskan.

Masalahnya, berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, fasilitas layanan kesehatan gratis bagi jemaah haji yang baru saja pulang dari Tanah Suci biasanya kurang proaktif.

Maksudnya para jemaah haji ini mayoritas tidak memaksimalkan fasilitas tersebut dengan mendatangi tim medis puskesmas secara intensif untuk memantau perkembangan kesehatannya.

"Sikap seperti itu tentu merugikan jemaah haji itu sendiri," katanya.

Jumlah jemaah haji asal Trenggalek sebagaimana data Depag Trenggalek tercatat ada 373 orang.

Tapi tidak semuanya berangkat dari Trenggalek. Menurut keterangan Kepala Tata Usaha Depag Trenggalek, M Abdul Mundir, empat orang jemaah asal Trenggalek telah mutasi ke rombongan calon haji di Kabupaten Kediri sebanyak tiga orang dan di Kabupaten Blitar satu orang.

Jadi total data resmi jemaah Trenggalek yang berangkat bersama-sama dari pendopo kabupaten dan masuk dalam daftar kelompok terbang (kloter) 41 adalah sebanyak 369 orang jemaah.

Kondisi kesehatan mereka sejauh ini dilaporkan cukup baik. Jumlah jemaah haji Trenggalek dipastikan juga masih utuh dan belum ada satupun jemaah yang dikabarkan meninggal di perjalanan maupun selama di Tanah Suci.

Hanya, saat ini memang ada tiga orang jemaah yang kondisi kesehatannya tengah menurun dan menjadi perhatian tim medis rombongan haji Trenggalek.

Tapi kondisi mereka dianggap belum mengkhawatirkan. Artinya, ketiga jemaah haji yang dinyatakan sakit tadi tetap bisa melaksanakan rukun haji meski harus dipandu jemaah lain serta diawasi oleh tim medis. (*)

Editor: Ricka Oktaviandini
Copyright © ANTARA 2009