Jayapura (ANTARA) - Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengakui hingga kini belum bisa memastikan nasib 30-an orang pekerja jembatan setelah penyerangan yang dilakukan kelompok sipil bersenjata (KSB) di Kampung Bingki, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.
 
Danrem itu membenarkan hingga kini belum diketahui pasti nasib para pekerja dari PT Papua Crenoma setelah insiden penyerangan yang dilakukan KSB, Kamis (25/6) di sekitar Kali Wit, Kampung Bingki, Kabupaten Yahukimo.
 
"Kami masih memonitor dan personel TNI-Polri saat ini berupaya mengevakuasi para korban," kata Brigjen TNI Pangemanan di Jayapura, Jumat.

Baca juga: Tujuh karyawan PT Crenoma lolos dari serangan KSB di Kampung Bingki
 
Dia mengakui, dari laporan sementara ada tujuh karyawan PT Crenoma yang selamat setelah melarikan diri dengan menggunakan perahu (ketinting) dan kini sudah berada di Swator, Kabupaten Asmat.
 
"Para karyawan setelah diserang langsung melarikan diri termasuk tujuh orang yang sudah tiba dengan selamat di Swator, Kabupaten Asmat, " ungkap Pangemanan.
 
Ketika ditanya tentang warga yang disandera KSB, Danrem 172/PWY yang wilayahnya membawahi Kabupaten Yahukimo mengaku belum mengetahui dengan pasti apakah ada warga yang disandera atau tidak.
 
"Anggota masih mengumpulkan data sekaligus berupaya mengevakuasi korban yang meninggal," katanya lagi.
 
Aksi penyerangan yang dilakukan KSB di Kampung Bingki, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo terjadi Kamis (24/6) yang diawali dengan penembakan terhadap truk milik PT Papua Crenoma yang sedang melakukan pembangunan jembatan.
 
Selain menyerang dan menembaki truk milik PT Crenoma, KSB juga menembak dan menganiaya lima orang termasuk satu Kepala Kampung Bingki Obaja Nang, dan empat pekerja bangunan.
 

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021