Bandarlampung (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung menyatakan bahwa target Operasi Ketupat Krakatau 2010 untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas pada tahun ini tercapai.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Lampung, AKBP Rahmat Hidayat, di Bandarlampung, Minggu, mengemukakan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas, yang mengakibatkan korban meninggal selama arus mudik dan balik berlangsung di daerah itu menurun 50 persen.

"Pada 2009, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas selama berlangsungnya arus mudik dan balik sebanyak 60-an orang, sementara pada 2010 hanya sekitar 30-an," katanya.

Menurut dia, penurunan jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas itu disebabkan oleh infrastruktur tambahan jalan yang semakin baik pada tahun ini.

"Sarana lalu lintas lebih baik dan rambunya yang tersebar juga lebih banyak, sehingga dapat membantu kewaspadaan pengendara," kata dia.

Sementara itu, di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek Lampung, pada arus mudik dan balik Lebaran 2010, tercatat 90 kasus kecelakaan yang dirawat.

Pada arus mudik dan balik lebaran 2009, jumlah total korban kecelakaan sepanjang H-7 hingga H+7 Idul Fitri 1430 H, yang dirawat di rumah sakit daerah milik pemerintah tersebut, adalah 142 orang.

Jumlah korban meninggal dunia pada saat arus mudik dan balik lebaran 2010 jauh lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 13 orang.

Korban meninggal jauh lebih tinggi yaitu sebanyak 16 orang, sementara untuk luka berat sebanyak 59 orang, dan luka ringan adalah 15 orang.

Pada periode arus mudik dan balik lebaran tahun sebelumnya, jumlah korban meninggal sebanyak 13 orang, dengan perincian 2 orang meninggal di tempat kejadian, sementara 11 lainnya meninggal setelah dirawat di RSUDAM.

Selain itu, jumlah korban luka berat sepanjang periode tersebut sebanyak 97 orang, dan jumlah korban luka ringan sebanyak 43 orang.

Korban luka berat meliputi cidera kepala, patah tulang, dan trauma pada dada, akibat lakalantas sepanjang periode H-7 hingga H+7 Lebaran 2009.

Sementara itu, hampir 25 persen, atau sebanyak 30 orang, dari total korban adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun, dan 38 diantaranya adalah perempuan.

Jumlah kecelakaan arus mudik dan balik tertinggi sepanjang tiga tahun terakhir terjadi pada 2008, yaitu jumlah korban lakalantas yang dirawat di RSUDAM sebanyak 178 pasien, dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 19 orang.

Korban lakalantas yang masih berstatus sebagai anak-anak di bawah umur 15 tahun pada saat itu sebanyak 30 orang, dan jumlah korban yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 44 orang.

Jumlah korban luka berat pada periode tersebut sebanyak 113 orang, dan korban luka ringan sebanyak 65 orang.
(T.ANT-046/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010