Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri terus mengembangkan layanan daring untuk memperluas akses nasabah pada produk keuangan perseroan, salah satunya melalui aplikasi mobile banking Livin’ by Mandiri.

Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, aplikasi Livin’ by Mandiri didesain untuk memberikan layanan perbankan secara real time, kapan saja dan dimana saja, tanpa dibatasi oleh fisik kantor cabang bank.

"Hingga April ini, lebih dari 7,1 juta pengguna teregistrasi telah menikmati salah satu aplikasi dengan jangkauan akses pembayaran terluas, mulai dari layanan pembayaran utilitas seperti listrik, air, telepon atau TV kabel, pembayaran e-commerce, pendidikan, top up e-wallet, hingga layanan pembayaran pajak ataupun kewajiban rutin lainnya," ujar Thomas melalui keterangan di Jakarta, Senin.

Tercatat lebih dari 200 juta transaksi finansial dilakukan nasabah dilakukan pada platform tersebut pada periode Januari-Maret 2021, atau tumbuh 60 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Dari frekuensi tersebut, nominal transaksi yang dibukukan mencapai Rp341 triliun atau naik hampir 50 persen dari capaian pada tiga bulan pertama tahun lalu.

Baca juga: Himbara permudah transaksi nasabah melalui 45.000 ATM Link

Dari berbagai fitur layanan pada aplikasi Livin’ by Mandiri, fitur transfer, baik sesama rekening Mandiri maupun antar bank, fitur top up e money dan fitur pembayaran memang menjadi fitur yang paling banyak diakses nasabah. Selain itu, terdapat fitur pembayaran secara cashless melalui scan QR yang kian diminati masyarakat serta layanan cek saldo dan riwayat transaksi yang bisa dinikmati tanpa dikenakan biaya.

"Dan pada semester kedua ini, kami juga bakal meluncurkan pengembangan terbaru aplikasi Livin’ by Mandiri yang pastinya akan semakin memanjakan nasabah," kata Thomas.

Di samping aplikasi mobile banking, Thomas melanjutkan, pihaknya juga memanfaatkan jaringan ATM Link yang telah tersinergi dengan Himpunan Bank-Bank milik Negara (Himbara) untuk memperluas akses nasabah. Pasalnya, kini telah ada sekitar 45.000 mesin ATM Link tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.

"Bersama lebih dari 13.000 ATM Bank Mandiri, kehadiran ATM Link semakin melengkapi layanan berbasis online perseroan dan mengurangi ketergantungan nasabah pada kantor cabang," ujar Thomas.

Baca juga: Bank Mandiri gandeng pelaku fintech, dorong adopsi digital UMKM

Pemanfaatan jaringan ATM Link, lanjutnya, juga sejalan dengan imbauan pemerintah untuk melakukan protokol Kesehatan di tengah kondisi pandemi COVID-19 salah satunya dengan menghindari kerumunan di ruang publik guna memutus rantai penyebaran virus Corona.

Apalagi, ATM Link sudah menerapkan standar protokol kesehatan mulai dari ketersediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, melaksanakan physical distancing hingga melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ATM Link secara berkala.

Adapun dari sisi layanan, nasabah bank Himbara dapat melakukan beragam transaksi keuangan di ATM Link mulai dari cash withdrawal atau penarikan tunai, balance inquiry alias cek saldo, transfer antar bank, pembayaran tagihan, pembelian pulsa hingga isi ulang atau top up uang elektronik Himbara.

"Keberadaan ATM Link yang tersebar di berbagai daerah bahkan sampai pelosok desa terpencil tentunya punya peran penting bagi masyarakat mengingat jumlah kantor cabang yang terbatas," ujar Thomas

Sementara itu, untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan transaksi nasabah terutama pengguna ATM Link, Himbara sepakat untuk menyesuaikan skema biaya penggunaan ATM Link mulai 1 Juni 2021. Rinciannya, biaya atas transaksi cek saldo menjadi Rp2.500, dan tarik tunai menjadi Rp5.000. Adapun transaksi transfer antar bank tidak dilakukan perubahan biaya atau tetap dikenakan tarif Rp4.000.

"Sedangkan, transaksi cek saldo dan tarik tunai nasabah dengan kartu debit salah satu bank Himbara di ATM bank yang sama tidak dikenakan biaya atau gratis. Misalnya, transaksi kartu Bank Mandiri di ATM Bank Mandiri, meski ada logo ATM Link, tidak dikenakan biaya. Khusus nasabah Mandiri, cek saldo dan histori transaksi bisa juga dilakukan di aplikasi Livin'," kata Thomas

Kendati disesuaikan, Thomas memastikan bahwa biaya transaksi di ATM Link akan lebih hemat dibandingkan dengan jaringan ATM selain Link.

"Penyesuaian ini senada dengan konsep healthy business untuk bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021