Mari kita ikuti apa yang menjadi imbauan pemerintah
Jakarta (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengingatkan warga Manokwari, Papua Barat untuk tidak pulang ke kampung halaman atau mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri demi mencegah penyebaran COVID-19.

“Mari kita ikuti apa yang menjadi imbauan pemerintah. Selanjutnya apa yang menjadi tradisi, budaya, adat, yang paling penting adalah faktor kemanusiaan. Tidak boleh ada korban-korban lagi karena COVID-19,” kata Nyoman Cantiasa di sela kegiatan bakti sosialnya, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan pengalaman perayaan hari Lebaran pada tahun lalu, yang juga berlangsung di tengah situasi pandemi COVID-19, harus jadi pembelajaran bagi warga di Manokwari.

“Pengalaman tahun lalu harus kita jadikan pembelajaran. Tahun ini, kita bertekad agar COVID-19 ini selesai, sehingga tahun depan kita bisa melaksanakan Lebaran atau pulang kampung,” kata dia menambahkan.

Jelang penghujung bulan suci Ramadhan, Pangdam Kasuari memimpin kegiatan bakti sosial untuk kelompok anak-anak yatim piatu dan masyarakat kurang mampu di Kampung Aimasi, Satuan Permukiman (SP) 3, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Senin.

Bantuan yang diberikan oleh Kodam XVIII/Kasuari dalam kegiatan itu, antara lain 78 paket bingkisan yang beberapa di antaranya diberikan ke anak-anak yatim piatu di Yayasan Salafiyah, Prafi, Manokwari.

Dalam kesempatan itu, saat menyerahkan bantuan, Nyoman Cantiasa mengajak anak-anak agar senantiasa bersyukur.

“Kita masih bersyukur diberikan tangan, kaki, mata, karena masih ada saudara-saudara kita yang lebih berat lagi menjalani hidup ini. Untuk itu, sekali lagi mari kita selalu bersyukur karena diberikan kesehatan dan kehidupan,” ujar Nyoman Cantiasa.

Di hadapan anak-anak, Pangdam Kasuari juga mengajak mereka agar senantiasa menjaga kerukunan dan menghindari paham-paham radikal teroris.

Ia menitipkan pesan kepada para pembina yayasan dan pengajar agama di tempat itu untuk senantiasa memberi ajaran yang menghormati nilai-nilai kemanusiaan, sehingga bibit-bibit radikalisme tidak mudah tumbuh subur sebagaimana terjadi di beberapa negara di kawasan Timur Tengah.

“Di Agama Islam, ada yang namanya hablum minannas, atau hubungan baik antarmanusia satu dengan yang lainnya. Agama Kristiani ada yang namanya Cinta Kasih, dan Hindu mengajarkan Tat Twam Asi, yaitu Aku Adalah Engkau, Engkau Adalah Aku,” kata Nyoman Cantiasa seraya menambahkan ajaran itu merupakan pedoman untuk hidup rukun dan damai.

Ketua Yayasan Salafiyah Abdul Kholik Bukhori menyampaikan apresiasinya atas kegiatan bakti sosial Kodam XVIII/Kasuari.

“Kami merasa gembira, bangga, dan berterima kasih karena kampung kami dipilih sebagai tempat untuk menyalurkan bingkisan bagi kaum duafa dan yatim piatu,” kata Abdul Kholik.

Selain ke Yayasan Salafiyah, Pangdam Kasuari bersama rombongan juga menggelar bakti sosial di Pondok Pesantren Hidayatullah dan Balai Kampung Aimasi.

Dalam kegiatan itu, Nyoman Cantiasa didampingi oleh jajarannya, antara lain Kasdam XVIII/Kasuari Brigjen TNI Djoko Andoko, para pejabat Kodam XVIII/Kasuari, serta Pengurus Persit KCK PD XVIII/Kasuari.
Baca juga: Pangdam Kasuari titip pesan perdamaian buat santri di Manokwari
Baca juga: Pangdam Kasuari buka komunikasi dengan tokoh Papua cegah paham radikal

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021