Memang persoalan sampah itu luar biasa
Jakarta (ANTARA) - Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PSLB3 KLHLK) Rosa Vivien Ratnawati mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik dan membutuhkan perubahan perilaku.

"Memang persoalan sampah itu luar biasa. Sehari-hari kita memproduksi sampah, satu hari kalau di kota besar asumsinya satu orang (memproduksi) 0,7 kg per hari per orang. Kalau di kota kecil biasanya 0,5 kg per hari per orang," kata Dirjen PSLB3 KLHK Vivien dalam konferensi pers pembukaan Festival Virtual Peduli Sampah Nasional 2021, dipantau daring dari Jakarta, Senin.

Produksi sampah yang dilakukan setiap orang itu, mulai dari jenis yang kecil seperti membuang makanan yang tidak dihabiskan dan penggunaan kantong plastik sekali pakai, akan mempengaruhi timbulan sampah secara keseluruhan.

Fakta tersebut membuat semakin pentingnya ada pengelolaan sampah yang lebih baik, karena hampir sebagian besar dari tempat pembuangan akhir (TPA) di Indonesia masih menggunakan sistem open dumping atau dibuang secara terbuka tanpa dilakukan pengolahan apapun.

Baca juga: KLHK luncurkan Festival Peduli Sampah Nasional 2021

Baca juga: Kolaborasi pengelola sampah dan perusahaan pengemasan untuk lingkungan


"Yang lain masih juga ada yang dibuang ke lingkungan secara ilegal," kata Vivien.

Karena itu dibutuhkan edukasi dan sosialisasi ke seluruh lapisan masyarakat agar bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan Festival Peduli Sampah Nasional 2021, yang diselenggarakan secara virtual, diadakan untuk menunjukkan berbagai capaian dalam hal pengelolaan sampah di Indonesia.

Capaian yang dilakukan semua pihak itu seperti bank sampah oleh masyarakat, pengurangan sampah oleh produsen dan berbagai pihak lain, diharapkan dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah.

Pemerintah sendiri menargetkan akan mencapai kapasitas pengelolaan sampah 100 persen pada 2025, terdiri dari 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen penanganan.

"Juga menjadi ajang silahturahmi untuk saling berbagi transfer knowledge, sehingga success story di tempat lain bisa ditularkan dengan cepat ke daerah-daerah lain," ujar Novrizal.

Baca juga: KLHK sebut tren kapasitas pengelolaan sampah nasional meningkat

Baca juga: KLHK dorong masyarakat terus pilah dan kurangi timbulan sampah

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021