Jakarta (ANTARA) - Facebook Indonesia mendukung Komunitas Pendaki Indonesia (#PI) untuk membagikan inspirasi di bulan suci Ramadahan 1442 H dengan bersedekah kepada sesama yang membutuhkan.

Selain aktif membagikan informasi, tips, kiat, hingga kegiatan menarik seputar pendakian gunung- gunung, Komunitas Pendaki Indonesia juga aktif saling menopang membantu masyarakat lainnya.

“Saya membuat Facebook Group untuk komunitas Pendaki Indonesia dengan harapan apa yang kita ingin capai dapat menjangkau seluruh Nusantara. Karena bagi Islam sendiri, hubungan antara manusia dengan manusia adalah saling menolong, saling menghormati, dan saling membantu,” kata pendiri komunitas Pendaki Indonesia Budi Mulyana dalam keterangannya ditulis, Minggu.

Tepat di momen Bulan Ramadan yang penuh kebaikan, program khusus bernama “Sedekah Bagi Yatim” dicetuskan untuk mengajak keluarga besar Pendaki Indonesia menyisihkan sebagian rezekinya selama tiga puluh hari. Setelah itu, dana yang terkumpul akan disalurkan pada anak- anak yatim di wilayah-wilayah Indonesia.

Di samping itu, ada juga kegiatan penggalangan dana oleh grup yang telah berdiri sejak 1997 itu dan disalurkan melalui Kitabisa.com untuk pemberian takjil serta makanan berbuka puasa gratis bagi orang- orang yang membutuhkan.

Kebaikan dan saling memberi tidak hanya dilakukan Komunitas Pendaki Indonesia di masa Ramadhan, tapi juga dalam setiap kegiatan mereka khususnya saat melalukan pendakian.

Komunitas itu telah menjadi wadah bagi pecinta alam dan aktivitas mendaki serta berkembang dengan pesat dengan anggota sebanyak 120.000 orang di Facebook Group.

Ada juga dan kelompok-kelompok kecil (local chapters) di 80 wilayah yang tersebar di 10 pulau, serta perwakilan di Malaysia dan Singapura.

Jaringan komunitas yang luas itu diharapkan membantu anggota yang tergabung dapat memperoleh informasi dan wawasan yang luas tentang gunung dan pendakian.

“Saya dulu lahir di sebuah desa kecil, yang di sekelilingnya itu ada sawah-sawah, ada hutan-hutan kecil, dan akhirnya interaksi dengan alam itu menjadi bagian dari hidup saya sendiri, sehingga komunitas Pendaki Indonesia ini sudah seperti rumah kedua bagi saya. Rumah yang menjadi sumber inspirasi dan pintu gerbang untuk memberikan kontribusi positif kembali ke alam, lingkungan, dan masyarakat,” ujar Budi.

Selain berbagi informasi seputar pendakian, grup itu pun membagikan foto dan video yang menyajikan keindahan lanskap pegunungan dan dataran tinggi, serta komentar dan respon positif. Beberapa anggota juga mengunggah ajakan mencari teman untuk mendaki bersama.

Grup ini juga dimanfaatkan sebagai forum diskusi, serta wadah untuk mendengarkan kritik dan saran. Agar komunitas makin solid, Pendaki Indonesia menggelar pertemuan (kopi darat) yang terbuka bagi seluruh anggota di Tanah Air.

Beberapa kegiatan sosial yang dilakukan oleh Komunitas Pendaki Indonesia di antaranya penggalangan dana untuk beragam aksi sosial, seperti penanaman pohon, donor darah, membuat taman bacaan, hingga membantu perbaikan sumber mata air di desa.

Lebih dari sekedar donasi, anggota komunitas kerap dikirim sebagai tenaga relawan untuk membantu korban bencana alam di berbagai daerah di Indonesia, melalui kolaborasi dengan lembaga resmi atau komunitas lainnya untuk penyaluran bantuan.

Aktivitas dari Grup Pendaki Indonesia itu pun direkam dalam video singkat oleh Facebook Indonesia untuk menunjukkan dukungannya terhadap komunitas yang membawa dampak positif bagi banyak pihak itu.




Baca juga: Baznas dan Ajinomoto salurkan bantuan banjir NTT

Baca juga: GoPay dan Kitabisa.com ajak masyarakat bersedekah di Hardolnas

Baca juga: Dewan Masjid Indonesia dan Bukalapak luncurkan aplikasi Serambi Masjid

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021