Jakarta (ANTARA) - Orang obesitas yang dinyatakan mengidap kanker rupanya harus tetap menjaga nutrisi seimbang dan tidak mengurangi porsi kebutuhan nutrisi untuk tubuhnya agar proses penyembuhan dapat berlangsung dengan baik.

Normalnya pengidap kanker dengan berat badan normal harus menjaga berat badan agar tidak turun, namun pada pengidap kanker dengan obesitas dinilai wajar jika terjadi penurunan berat badan.

“Kalau pengidap kanker yang obesitas itu sangat mungkin turun berat badannya akibat proses pengobatannya malah bisa memiliki berat badan ideal. Meski demikian jangan sampai nutrisi tidak dipenuhi, karena kita tahu pada saat menjalani kemoterapi atau pengobatan kerap kali ditemukan nafsu makan turun,” kata dokter spesialis dalam Hayatun Nufus dari Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Jakarta dalam webinar, Sabtu.

Baca juga: Puasa untuk pengidap kanker bisa kurangi peradangan

Baca juga: IDI ingatkan pentingnya edukasi dan deteksi dini kanker


Penurunan berat badan pada pengidap kanker yang juga obesitas pun harus diawasi setiap minggunya.

Dokter Hayatun menyebutkan dalam setiap minggu idealnya bagi penderita kanker dengan obesitas diperbolehkan mengalami penurunan berat hingga 500 gram atau 0.5 kilogram.

“Penurunan berat badan pada pasien kanker dengan obesitas itu boleh, asalkan tidak tiba-tiba turun dengan drastis, sehingga sebagai keluarga atau bagian mendukung penyembuhan pasien kanker kita tentu harus memperhatikan nutrisi dari makanan dan minuman yang diberikan,”ujar anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu.

Penurunan berat badan pada pasien kanker yang harus dicek secara berkala pun dibenarkan oleh dokter ahli gizi Marya W. Haryono dari RSU Bunda Jakarta.

Ia menyebutkan efek samping dari pengidap kanker yang obesitas dan mengalami penurunan berat badan secara drastis dapat menimbulkan penyakit penyerta (komorbid).

“Jika berat badan pengidap kanker yang obesitas itu turun secara drastis itu justru berbahaya. Resiko pertama tentu peradangan atau inflamasinya jadi tinggi. Selain itu tubuhnya jadi lemah karena efek toksinitas dari terapi, radikal bebas bisa lebih banyak ditemukan dalam tubuh. Kerusakan lainnya itu bisa dari gula darah hingga batu empedu. Hal- hal di atas itu perlu dihindari maka dari itu menjaga nutrisi sangat penting,” ujar dokter Marya yang juga hadir dalam webinar itu.

Oleh karena itu, Marya mengingatkan agar penderita kanker yang obesitas benar- benar memperhatikan nutrisi seperti protein, lemak, gula, vitamin, dan karbohidrat dengan seimbang.

“Harus benar- benar terpenuhi nutrisinya dengan seimbang. Jangan sampai massa ototnya berkurang itu yang paling penting. Kalau sudah melewati batasan penurunan berat badan minggu segera periksakan ke dokter ahli gizi,” kata Marya.

Baca juga: Cegah obesitas saat pandemi dengan jaga asupan makanan

Baca juga: Tiga hal yang belum Anda tahu yang tentukan keberhasilan diet

Baca juga: HISOBI: Waspadai obesitas di saat pandemi COVID-19


Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021