Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) berhasil mempertahankan rating investment grade dari lembaga pemeringkat international Fitch Ratings walau harus menghadapi berbagai tantangan pada masa pandemi.

Wakil Direktur Utama Hutama Karya Aloysius Kiik Ro mengatakan ini merupakan kali kedua Hutama Karya berhasil mendapatkan Investment Grade dari Lembaga Rating terkemuka.

“Rating yang diraih Hutama Karya ini merupakan rating tertinggi diantara BUMN Karya. Kami percaya capaian ini mampu menjadi sentimen positif terhadap prospek pembangunan infrastruktur di Indonesia dan meningkatkan kepercayaan investor kepada Hutama Karya ke depannya,” kata Aloysius dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Fitch memberikan peringkat BBB- untuk Long-Term Issuer Default Rating dengan outlook yang stabil. Fitch juga memutuskan untuk mempertahankan peringkat Obligasi Global Hutama Karya senilai 600 juta dolar AS dengan jaminan Pemerintah pada peringkat BBB.

Di saat yang sama, Fitch mempertahankan peringkat AA+(idn) untuk National Long Term Rating dengan outlook yang stabil.

Baca juga: Hutama Karya: Tol Trans Sumatera bisa tekan biaya logistik 24 persen

Peringkat ini merefleksikan penilaian Fitch bahwa Hutama Karya memiliki kepentingan strategis terhadap program pembangunan infrastruktur pemerintah sebagai kontraktor dari Jalan Tol Trans Sumatera yang merupakan jalan tol terpanjang dan salah satu proyek yang memiliki kepentingan strategis yang tinggi untuk Indonesia. Peringkat ini berada satu notch di bawah peringkat Negara Republik Indonesia.

Atas pencapaian ini, Hutama Karya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Perbankan, serta masyarakat yang telah mendukung proses pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) khususnya mulai dari tahap pengusahaan jalan tol, perencanaan, penetapan lokasi, pembebasan lahan, pendanaan, hingga pembangunan fisik.

Sepanjang tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19, Hutama Karya tetap melanjutkan penugasan Pemerintah untuk membangun JTTS, selaras dengan dukungan pemerintah kepada perusahaan melalui PMN, jaminan pemerintah dan dukungan konstruksi.

“Dari sisi keuangan kami mampu mempertahankan marjin EBITDA yang solid disertai dengan ketersediaan kas yang positif. Perusahaan juga dapat memenuhi seluruh kewajiban yang telah jatuh tempo serta mendapat dukungan dari lembaga keuangan dan non keuangan nasional melalui fasilitas Cash Defisiency Support (CDS) yang menjamin ketersedian kas untuk mendukung percepatan pembangunan JTTS,” kata Wakil Direktur Utama Hutama Karya Aloysius Kiik Ro.

Baca juga: Hutama Karya targetkan jadi pemain unggulan infrastruktur jalan

Hingga akhir tahun 2020 lalu, perusahaan berhasil mengoperasikan 2 ruas tol tambahan yaitu Pekanbaru – Dumai dan Sigli – Banda Aceh Seksi 4, sehingga saat ini total ruas tol yang sudah beroperasi sepanjang 554 km. Keseluruhan ruas tersebut diantaranya 2 ruas tol di Pulau Jawa yakni Ruas Tol JORR Seksi S dan Ruas Tol Akses Tanjung Priok, serta 6 ruas tol lainnya di JTTS yakni Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, Ruas Palembang – Indralaya, Ruas Medan – Binjai, Ruas Pekanbaru – Dumai, dan Ruas Sigli – Banda Aceh Seksi 3 & 4. Diharapkan dengan bertambahnya ruas yang beroperasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di Sumatra.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021