agar dirusak dahulu agar tak digunakan orang lain
Tangerang (ANTARA) - Masyarakat Kota Tangerang diimbau merusak dan menyemprot masker memakai disinfektan sebelum dibuang setelah digunakan agar menghindari terjadinya penyebaran virus dan penggunaan berulang oleh orang lain.

"Jadi kalau maskernya sudah dipakai dan ingin dibuang, agar dirusak dahulu agar tak digunakan orang lain. Lalu semprot pakai disinfektan agar jika ada virus, mati," kata Perwakilan medis Tim Velox Badan Intelijen Negara (BIN) dr Jares Clinton di Kecamatan Tangerang saat sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) kepada pegawai dan masyarakat, Senin.

Ia mengatakan selama ini masyarakat banyak yang acuh menggunakan masker dan kerap melepasnya karena alasan merasa jenuh. Padahal masker adalah pertahanan bagi seseorang untuk mengantisipasi masuknya virus melalui hidung.

Ada tiga jenis masker yang disarankan yakni Masker N95 dengan efektivitas 95-100 persen, masker medis dengan efektivitas 80-95 persen dan masker kain dua hingga tiga lapis dengan efektivitas 50-70 persen.

Baca juga: Hidup sehat jangan berhenti meski pandemi berakhir nanti

"Jadi penggunaan masker itu sudah menjadi gaya hidup saat ini. Jangan anggap sepele atau lupa memakai ketika keluar rumah. Sebab kita harus selalu menerapkan protokol kesehatan karena virus bisa masuk kapan saja melalui saluran pernapasan kita," ujarnya.

Ketua Tim Velox BIN Nadeo Argawinata menambahkan mengenai kegiatan sosialisasi AKB yang perlu dibawa warga saat keluar rumah adalah masker, pelindung wajah, cairan pembersih tangan, peralatan ibadah, peralatan makan sendiri dan tisu basah.

Meski pandemi telah setahun melanda dan masyarakat sudah banyak yang merasakan bosan, namun penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan agar kasus penyebaran tak semakin meluas.

Menurunnya sejumlah kasus COVID-19 di Indonesia merupakan hasil kerja semua pihak dalam disiplin menjalankan protokol kesehatan dan harus dipertahankan.

Baca juga: Vaksin bukan akhir, gaya hidup sehat adalah kebutuhan

"Maka itu kami ingatkan bahwa protokol kesehatan (prokes) itu penting dan bukan sesuatu yang hanya diketahui tapi tak diterapkan. Ini untuk kelangsungan hidup kita bersama menuju masyarakat sehat," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021