Diplomasi vaksin akan terus diperkuat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan diplomasi vaksin dari Indonesia akan terus diperkuat untuk memastikan ketersediaan vaksin guna mempercepat resiliensi kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional.
 

"Diplomasi vaksin akan terus diperkuat, diperkokoh untuk membantu upaya pemerintah membangun resiliensi kesehatan dan pemulihan ekonomi," kata Retno di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, saat menyambut kedatangan 1,1 juta dosis vaksin jadi yang dibuat perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca.
 

Indonesia menerima 1.113.600 vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca melalui jalur multilateral, yakni kerja sama global vaksin dan imunisasi (GAVI) COVAX Facility.
 

Menurut Retno, kedatangan vaksin dari jalur multilateral ini merupakan hasil kerja keras untuk membangun kerja sama mancanegara yang harus diapresiasi.
 

"Rekan-rekan, upaya multilateral ini mulai membuahkan hasil. Mulai akhir Februari, pengiriman pertama vaksin telah mulai dilakukan dan pada hari ini, Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton,” jelasnya.
 

Retno mengatakan total Indonesia akan menerima 11 juta vaksin jadi dari gelombang (batch) pertama pemberian vaksin melalui jalur multilateral. Pengiriman vaksin berbentuk jadi gelombang pertama akan dilakukan hingga Mei 2021.

Baca juga: Indonesia terima kiriman vaksin AstraZeneca pertama

Baca juga: Presiden Jokowi sebut 4,6 juta vaksin AstraZeneca segera tiba Maret

 

"Jumlah 1.113.600 vaksin ini adalah bagian awal dari batch pertama pemberian vaksin melalui jalur multilateral,” ujar dia.
 

Setelah gelombang pertama di Mei 2021, maka Indonesia akan menerima kembali distribusi vaksin melalui jalur multilateral di tahapan-tahapan berikutnya.
 

"Dan pengiriman batch pertama akan dilakukan hingga Mei 2020 dan Insya Allah akan diikuti batch-batch selanjutnya," ujarnya.
 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro di kesempatan yang sama menjelaskan skema kerja sama melalui COVAX Facility diperkirakan akan menyumbang jumlah vaksin hingga 20 persen dari total populasi Indonesia.
 

“Alokasi yang besar untuk Indonesia adalah hasil diplomasi yg ulet dari para diplomat dan pemerintah Indonesia yang sudah mencari ketersediaan vaksin sejak pertengahan 2020,” kata Reisa.

Baca juga: Menkes bersyukur Indonesia dapat empat vaksin COVID-19

Baca juga: Indonesia-Inggris tegaskan komitmen kolaborasi program vaksinasi COVID


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021