Depok (ANTARA) - Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia (UI) membuka Program Studi baru pada Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022, yaitu Program Studi (Prodi) Magister Manajemen Bencana (MMB).

"Pembukaan prodi tersebut dilatarbelakangi adanya kebutuhan pemangku kepentingan dan masyarakat dalam hal pelaksanaan manajemen bencana," kata Direktur SIL UI Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, dalam keterangannya, Senin.

Ia mengatakan selaras dengan misi SIL, yaitu dapat menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi di bidang ilmu pengetahuan lingkungan yang dapat mengembangkan peranan, pelayanan, dan penampilan profesional sumber daya manusia.

Untuk itu, prodi Magister Manajemen Bencana diharapkan dapat memberikan darma bakti kepada pemangku kepentingan dan masyarakat berupa pengembangan ilmu pengetahuan, analisis, dan pemecahan masalah bencana dengan pendekatan ilmu manajemen bencana secara inter dan multidisiplin.

Baca juga: Terapi sel punca pasien COVID-19 kritis, lahirkan asa baru

Baca juga: UI lantik dua direktur dan dua wakil dekan periode 2021-2025


Koordinator pendirian prodi MMB SIL Dr. Fatmah, M.S., mengatakan bahwa tingginya angka kejadian bencana di Indonesia sejak gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004 lalu hingga saat munculnya Covid-19, mendorong perlunya upaya manajemen bencana, yakni langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan analisis bencana serta pencegahan.

Selain itu juga mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana. Oleh karena itu, dibutuhkan ahli-ahli bidang manajemen bencana untuk menjawab tuntutan arah dan kebijakan pembangunan bangsa yang berbasis pada pengurangan risiko bencana.

Prodi MMB SIL UI akan melahirkan lulusan yang memiliki kemampuan menilai proses, sistem, dan pola interaksi manusia-lingkungan melalui pendekatan interdisiplin atau multidisiplin untuk memberikan solusi inovatif yang diakui secara nasional maupun internasional atas permasalahan manajemen bencana.

Misi Prodi MMB UI adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang ilmu manajemen bencana, membangun masyarakat keilmuan pada bidang manajemen bencana, mengembangkan riset secara dalam ilmu kebencanaan, mengembangkan bakti kepada masyarakat pengetahuan teknologi, pemecahan masalah dalam manajemen bencana.

Para peserta didik diharapkan mampu menunjukkan kemampuan akademik yang unggul dalam merumuskan dan mengambil keputusan berdasarkan pendekatan spasial-holistik, menangani bencana dengan pendekatan ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat, menguasai sistem manajemen bencana, dan menerapkan teknologi industri 4.0.*

Baca juga: FTUI buka program studi baru untuk jenjang sarjana paralel

Baca juga: Pusat Kajian Gizi Regional UI rekomendasi panduan gizi seimbang

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021