Jakarta, 30 April 2010 (ANTARA) - PT Timah (Persero) Tbk hari ini melaporkan kinerja operasi dan Laporan Keuangan Konsolidasi PT Timah (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan yang tidak diaudit untuk periode yang berakhir 31 Maret 2010. Dalam laporan tersebut, Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp141,8 miliar, 882% lebih tinggi dibandingkan laba bersih tahun lalu pada periode yang sama yaitu Rp 14,4 miliar. Hal ini menyebabkan naiknya laba bersih per saham dari Rp3 per saham pada triwulan pertama 2009 menjadi Rp28,- per saham pada triwulan pertama tahun ini.

     Harga Timah
     Naiknya laba bersih tersebut terutama disebabkan karena membaiknya harga rata-rata logam timah dunia seiring dengan pulihnya daya beli konsumen. Harga tertinggi logam timah dunia adalah US$ 18.355/Mton dan terendah adalah US$ 14.950/Mton dengan harga rata-rata sebesar US$ 17.225/Mton.

     Sedangkan harga rata-rata yang diterima perseroan selama triwulan pertama 2010 adalah US$ 16.970/Mton lebih tinggi 51% dari harga rata-rata tahun lalu pada periode yang sama yaitu sebesar US$ 11.221/Mton. Sementara nilai tukar rata-rata Dolar AS terhadap Rupiah yang diterima oleh Perseroan adalah 20% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dari Rp11.671 menjadi Rp9.475 per Dolar AS.

     Kinerja Operasi
     Volume penjualan logam timah selama triwulan pertama 2010 mengalami penurunan sebesar 11% dari 11.014 Mton pada triwulan pertama 2009 menjadi 9.770 metrik ton.

     Produksi logam mengalami penurunan dari 10.462 metrik ton pada triwulan pertama 2009 menjadi 9.266 metrik ton pada triwulan pertama 2010, atau 11% lebih rendah. Sedangkan total produksi bijih timah selama triwulan pertama 2010 mengalami kenaikan sebesar 40%, dari 5.288 ton Sn pada triwulan pertama 2009 menjadi 7.397 ton Sn pada triwulan pertama 2010. Faktor yang mempengaruhi meningkatnya produksi bijih adalah tingginya produksi bijih dari tambang darat sebesar 5.241 atau 93% lebih tinggi dari produksi bijih darat pada periode yang sama tahun 2009 yaitu sebesar 2.722 ton.

     Produksi bijih dari penambangan lepas pantai yang dihasilkan selama periode triwulan pertama 2010 mengalami sedikit penurunan dari 2.566 ton Sn pada periode yang sama tahun 2009 menjadi 2.156 ton Sn.

     Kinerja Keuangan
     Pendapatan dari penjualan selama triwulan pertama 2010 adalah sebesar Rp1.835,4 miliar atau 16% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp1.587,5 miliar.

     Penerimaan penjualan sebesar itu terdiri dari penjualan logam timah Rp. 1.541,2 miliar selebihnya dari penjualan non timah sebesar Rp 294,1 miliar.

     Sementara harga pokok penjualan timah mengalami penurunan sebesar 11%, sedangkan harga pokok penjualan non timah meningkat sebesar 141% seiring dengan meningkatnya kontribusi penjualan non timah terutama batubara.

     Jumlah aktiva Perseroan adalah Rp 4.933,9 miliar menurun sebesar 2% dari total aktiva tahun lalu yaitu Rp. 4.855,7 miliar. Penurunan persediaan timah dan non timah berkontribusi cukup signifikan terhadap penurunan ini.

     Kewajiban perseroan mencapai Rp. 1.368,4 miliar lebih rendah 4% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 1.425,4 miliar. Penurunan penggunaan kredit modal kerja dari perbankan cukup berkontribusi terhadap penurunan kewajiban perseroan.

     Ekuitas mengalami peningkatan sebesar 4% menjadi sebesar Rp 3.565,3 miliar sehubungan dengan adanya pembagian laba tahun buku 2008 dalam bentuk deviden kepada pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam RUPS yang diadakan pada tanggal 20 Mei 2009.

     Kinerja Saham Timah (TINS)
     Selama triwulan 1 2010, harga saham timah bergerak pada harga terendah Rp 1.940 dan harga tertinggi sebesar Rp 2.825 per lembar saham. Kapitalisasi pasar pada akhir triwulan I 2010 adalah Rp 12,1 triliun dengan jumlah saham beredar 53033 miliar lembar saham.

     Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
     Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat
     Tel: +62 21 2352 8000
     Fax: +62 21 344 4012
     Email: corsec@pttimah.co.id
     www.timah.com




Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010