Rejang Lebong (ANTARA) - Wisatawan mulai mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu yang akan melakukan pendakian gunung berapi tersebut.

"Sejak dibuka kembali tanggal 17 Agustus lalu akibat adanya penyebaran virus Corona, jumlah pengunjung yang datang ke TWA Bukit Kaba secara perlahan mulai ramai walau tidak seramai sebelum adanya Corona," kata Fajar Ahmadi petugas loket TWA Bukit Kaba Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang saat ditemui Minggu.

Dijelaskan dia, pengunjung yang datang ini selain berasal dari kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu juga dari sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Selatan seperti Kota Palembang, Lubuk Linggau, Musi Rawas Utara dan beberapa daerah lainnya.

Baca juga: Tak hanya air panas, obyek wisata Lombongo punya sungai yang memikat

Para pengunjung yang datang ini kata dia, hanya diperbolehkan melakukan pendakian saja (hiking) dan belum diperbolehkan melakukan camping atau berkemah, di mana kebijakan ini diberlakukan sejak adanya penyebaran virus Corona jenis baru atau COVID-19 sehingga dilakukan pembatasan sesuai dengan protokol kesehatan.

"Pengunjung yang datang ini paling banyak 208 orang, ini bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat di puncak Bukit Kaba. Kemudian pada hari libur paling banyak 106 orang, dan selebihnya 10 sampai 50 orang bahkan ada juga tidak ada pengunjung yang datang," tambah dia.

Untuk masuk TWA Bukit Kaba ini pengunjung umum yang datang pada hari biasa kata Fajar, dikenakan tiket masuk Rp5.000, kemudian Jasa BUMDes Rp6.500 dan Rp1.000 asuransi kecelakaan. Sedangkan untuk peserta yang datang berombongan lebih dari 10 orang dikenakan tiket masuk Rp2.500 per orang, kemudian jasa BUMDes Rp6.500 per orang dan asuransi Rp1.000 per orang.

"Kalau hari libur tiket masuknya berbeda yakni Rp7.500 per orang, kemudian untuk rombongan Rp3.750 per orang, ditambah jasa BUMDes Rp6.500 dan asuransi per orang Rp1.000," urainya.

Fajar juga menyebutkan, untuk tiket wisatawan asing yang masuk ke TWA Bukit Kaba pada hari biasa dikenakan tiket Rp100.000 per orang, kemudian jasa BUMDes Rp6.500 dan asuransi Rp5.000.

Baca juga: Alasan Ridwan Kamil ajak investor kembangkan wisata Ciater di Subang

Sedangkan hari libur tiket untuk wisatawan asing ini dikenakan Rp225.000 per orang, ditambah Rp6.500 jasa BUMDes dan Rp5.000 asuransi.

Sementara itu, Jhoni (40) salah seorang tukang ojek yang biasa mengangkut penumpang ke puncak Bukit Kaba mengaku sangat senang dengan mulai ramainya pengunjung yang datang ke lokasi wisata itu.

"Alhamdulillah mulai ada yang datang sehingga kami ada pendapatan, selama enam bulan kami tidak bisa mengojek karena TWA Bukit Kaba ditutup karena adanya penyebaran COVID-19," kata Jhoni.

Para pengunjung yang menggunakan jasa ojek ini kata dia, dikenakan tarif Rp100.000 untuk pulang pergi, dan Rp60 ribu untuk yang naik saja.***1***

Baca juga: Kemenparekraf dorong pengelola desa wisata terapkan protokol kesehatan
Baca juga: Menhub berencana ajukan subsidi maskapai layani 13 destinasi wisata

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020