Pertama tentu airport saya minta Vale supaya segera menyerahkan ke pemprov, supaya kami perpanjang runway (landasan), sehingga pesawat reguler bisa mendarat....
Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah meminta PT Vale Indonesia Tbk menyerahkan Bandara Sorowako untuk dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sehingga pemanfaatannya semakin maksimal.

Nurdin Abdullah mengatakan untuk mendukung pariwisata dan mendatangkan turis baik mancanegara maupun domestik dibutuhkan akses transportasi baik darat maupun udara.

“Pertama tentu airport saya minta Vale supaya segera menyerahkan ke pemprov, supaya kami perpanjang runway (landasan), sehingga pesawat reguler bisa mendarat. Kita tidak harus lagi menempuh 19 jam dari Makassar,” ujarnya usai melihat keadaan Danau Matano menggunakan kapal khusus yang disediakan PT Vale Indonesia di Lutim, Rabu.

Baca juga: Jumlah penumpang Bandara Juanda melonjak pada triwulan III

Menurut dia, banyak potensi yang dimiliki Luwu Timur yang bisa diekspose, terutama potensi pariwisata.

“Kita semua hadir melihat betapa luar biasa potensi Danau Matano, Danau Towuti, maupun Mahalona. Tentu kita sudah punya planning ke depan,” ujarnya.

Demikian pula untuk infrastruktur pendukung di Danau Matano maupun Towuti untuk memanjakan wisatawan.

“Kita mendorong infrastruktur dalam rangka melengkapi berbagai fasilitas yang dibutuhkan sebagai standar kebutuhan kawasan wisata. Dan tentu kita berharap bahwa tiga danau ini menjadi destinasi unggulan wisata Sulsel,” jelasnya.

Baca juga: Gubernur Kalbar dan Menhub matangkan perpanjangan Bandara Supadio

Dalam kunjungannya ke Lutim, Gubernur Sulsel didampingi sejumlah stakeholder terkait, seperti Rektor Unhas, Prof Dwia Tina Pulubuhu yang juga Komisaris Independen PT Vale Indonesia Tbk, Sekretaris Dirjen Kementerian Perhubungan Imran Rasyid, Kadis PUTR Sulsel Rudy Djamaluddin, Kajati Sulsel Firdaus Delwilmar, TGUPP Sulsel, Hendra Pachri dan seluruh rombongan lainnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020