Luanda (ANTARA News/Reuters) - Sedikitnya 20 orang tewas akibat banjir di Angola dan Zambia yang berdekatan, beberapa pejabat mengatakan, Senin.

Duabelas orang tewas setelah hujan lebat menyebabkan banjir, tanah longsor dan rumah ambruk di ibukota Angola, Luanda, jelas wakil gubernur kota itu.

Hujan deras juga melanda Zambia, tempat delapan orang tewas dan ratusan orang lagi terlantar ketika banjir menghanyutkan jalan, jembatan dan bangunan pemerintah, kata beberapa pejabat penanggulangan bencana.

Hujan itu, yang mulai Senin pagi, menyebabkan puluhan warga Angola tunawisma setelah banjir membawa hanyut pondok mereka di sebuah kota yang menampung lebih dari sepertiga dari 16.5 juta orang di negara itu.

"Sebagian besar dari korban tewas setelah rumah mereka runtuh karena hujan deras itu. Mereka tinggal di gubuk-gubuk sementara tidak sah di sekitar pusat kota itu," jelas wakil gubernur Bento Soito pada Reuters.

Militer Zambia telah dipanggil untuk operasi pertolongan, sementara para pejabat yang mengurusi dam Kariba yang sangat besar di perbatasan dengan Zimbabwe dipaksa untuk membuka pintu banjir, meningkatkan kesempatan lebih banyak banjir menghilir di sungai Zambezi di Mozambik.

Mozambik telah dalam kesiagaan banjir merah -- satu tingkat di bawah pernyataan bencana.

Tahun lalu, hujan deras di Malawi dan Zambia menyebabkan banjir di Mozambik yang menewaskan 45 orang dan menyebabkan 25.000 orang tak punya rumah.

Ribuan orang juga kehilangan rumah mereka di Angola setiap tahun karena banjir yang diakibatkan oleh hujan musiman. (S008/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010