Samarinda (ANTARA News) - Seorang siswi dari sebuah SMK (sekolah menengah kejuruan) di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur diduga dibawa kabur ke Malaysia selama lebih satu bulan.

Dilaporkan di Samarinda, Sabtu bahwa suasana haru terlihat saat RA (16) tiba di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kaltim.

Masrah Hidayari, ibu korban langsung berlari dan sambil menangis memeluk korban yang diantar dan didampngi langsung oleh Staf Konsuler dan Ketenagakerjaan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, Arnanto sekitar pukul 17.00 wita.

Ibu korban mengaku sangat terharu serta harap-harap cemas menanti kedatangan anak yang masih duduk kelas I sebuah SMK itu sehingga sejak Sabtu siang sudah menunggu di Kantor P@TP2A Samarinda.

Orangtua korban sejak 4 Januari 2010 sudah melaporkan kasus hilangnya anak mereka yang menimba ilmu pada sebuah SMK di Samarinda seberang itu.

"Dia (korban) tidak pulang ke rumah sejak 4 Januar1 2010 lalu. Kami sempat khawatir ia jadi korban penculikan," ungkap Masrah Hidayati ditemui di Kantor P2TP2A Kaltim.

Pihak keluarga baru mengetahui anak kedua dari empat barsaudara itu akan berangkat ke Malaysia pada 11 Januari 2010.

"Pada 12 Januari 2010, saya kemudian melaporkan kehilangan anak saya ke Polda Kaltim dan meminta polisi untuk menjaga bandara, pelabuhan dan seluruh jalur ke Malaysia," katanya.

"Kami akhirnya mengetahui kalau dia pergi ke Malaysia bersama seorang pria bernama Andi alias Udin. Kami diberitahu oleh Nurdin, saudara Andi bahwa anak saya berada di Teluk Pit Sapi, Sandakan, Sabah, Malaysia, bersama Udin," ujar Masrah Hidayati.

Mengetahui anaknya dibawa kabur seorang pria, Masrah Hidayati akhirnya mengadukan masalah itu ke Pemerintah Provinsi Kaltim.

"Saya menyampaikan masalah itu ke Pemerintah provinsi Kaltim agar bisa menghubungi pihak Konsulat Jenderal RI di Malaysia untuk mencari anak saya di sana," tutur dia.

Ia menambahkan bahwa pada beberapa hari terakhir, pihaknya kemudian menerima informasi dari salah seorang staf Konjen RI di Malaysia, yakni Imanuddin Siregar bahwa anak tersebut telah ditemukan dan akan segera dipulangkan ke Indonesia.

"Pada Jumat sore, saya menerima telepon dari seorang bernama Ronal bahwa anak saya sudah berada di Kota Tarakan," ungkap ibu Rina Andriani itu.

Sementara itu, korban membantah dirinya dibawa kabur oleh Udin alias Andika yang menikahi dirinya secara siri itu.

"Saya pergi ke Malaysia bersama Andika atas kemauan sendiri. sebenarnya, dia (Andika) meminta saya pulang tetapi karena takut dimarahi akhirnya saya memutuskan ikut bersama ke Malaysia," ujar dia.

Ia mengaku tiba di Malaysia pada 17 Januari 2010 telah menikah secara siri dengan Andika.

"Kami berkenalan saat dia (Andika) bekerja sebagai sopir angkutan kota di Samarinda kemudian kami berpacaran," kata menuturkan awal perkenalanannya dengan pria yang membawanya tanpa izin orangtuanya itu.

Ia menambahkan bahwa selama di Malaysia dirinya tinggal di sebuah mes perusahaan perkebunan sawit di Pit Sapi, Sabah, Malaysia serta selama satu bulan tidak pergi kemana-mana selain tinggal di mes perusahaan perkebunan tersebut.
(T.A053/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010