Strategi kemitraan yang baru ini mencerminkan komitmen kuat ADB guna membantu Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui strategi kemitraan 2020-2024 untuk Indonesia yang ditujukan guna menjalankan serangkaian dukungan finansial dan solusi melalui operasi sektor pemerintah dan swasta.

Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam pernyataan di Jakarta, Rabu, mengatakan strategi ini juga bertujuan memberikan pengetahuan teknis untuk katalisasi investasi, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan membantu Indonesia agar bangkit lebih kuat lagi selepas pandemi COVID-19.

"Strategi kemitraan yang baru ini mencerminkan komitmen kuat ADB guna membantu Indonesia mendorong pembangunan manusia, meningkatkan daya saing ekonomi, menjawab risiko bencana, serta lingkungan keberlanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi dan naiknya ancaman perubahan iklim," kata Asakawa.

Ia memastikan strategi ADB dalam lima tahun kedepan akan mendukung pembangunan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berdaya saing, dengan berfokus pada kesejahteraan manusia, ekonomi yang kompetitif, dan lingkungan, sambil membantu untuk membangun ketahanan terhadap risiko iklim dan bencana.

Untuk itu, tambah Asakawa, ADB berkomitmen untuk membantu pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, termasuk mendukung pemulihan dari pandemi, melalui kombinasi pengetahuan, bantuan teknis dan dukungan keuangan.

ADB juga akan membantu Indonesia memperkuat layanan kesehatan, memperluas perlindungan sosial, meningkatkan kualitas pendidikan, mengembangkan keterampilan kerja, menghadapi perubahan iklim dan memperkuat ketahanan terhadap bencana alam dan pandemi.

"Strategi tersebut memberikan kerangka yang fleksibel dan tangkas bagi ADB untuk membantu Indonesia memasukkan pemulihan hijau dan berbagai opsi pembangunan berkelanjutan lainnya, serta memperkuat mobilisasi sumber daya domestik guna mendukung upaya pemulihan," katanya.

Dalam kesempatan ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan apresiasi atas dukungan ADB, apalagi strategi ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Indonesia (RPJMN) 2020-2024 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs) serta strategi korporat ADB yaitu "Strategy 2030".

"Kami sangat menghargai dukungan kuat ADB pada Indonesia yang sudah berlangsung lama, terutama kecepatan respons ADB, serta komunikasi yang erat dan aktif dengan pemerintah selama pandemi COVID-19," katanya.

Ia menambahkan strategi kemitraan ini memosisikan ADB sebagai mitra penting yang membawa solusi inovatif terhadap tantangan pembangunan yang kompleks serta fokus pada pembangunan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Dengan strategi ini, pinjaman ADB kepada pemerintah Indonesia diperkirakan mencapai 10,7 miliar dolar AS pada 2020-2023. Operasi ADB juga berupaya memobilisasi pembiayaan bersama dari mitra pembangunan dan investasi dari sektor swasta, untuk merespon naiknya kebutuhan pembiayaan selama COVID-19.

Sebagai contoh, ADB akan membantu Indonesia menarik lebih banyak investasi swasta di bidang infrastruktur melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPS) yang lebih luas. ADB juga membantu pencapaian SDGs di Indonesia, melalui opsi pembiayaan inovatif untuk mengurangi risiko proyek-proyek infrastruktur hijau dan sebagai katalis investasi sektor swasta.

Selain itu, ADB juga akan mendukung agenda reformasi kebijakan pemerintah dalam pembangunan manusia, inklusi keuangan, daya saing usaha, badan usaha milik negara, dan mempromosikan energi bersih yang ramah lingkungan.

Operasi ADB akan berupaya memajukan kesetaraan gender di Indonesia dengan membantu meningkatkan akses perempuan ke sektor keuangan formal, memperkuat keterampilan yang meningkatkan kelayakan bekerja lulusan perempuan dan keikutsertaan perempuan dalam usaha perdesaan, serta meningkatkan akses perempuan yang rentan ke layanan bantuan sosial.

Proyek-proyek yang dibiayai ADB ikut mempromosikan penerapan teknologi untuk memaksimalkan dampak pembangunan. Sebagai contoh, ADB akan memanfaatkan analitik mahadata (big data analytics), teknologi keuangan serta teknologi satelit untuk pemetaan banjir dan pembangunan perkotaan.

ADB juga memberikan bantuan dalam penggunaan jaringan dan meteran pintar, teknologi panas bumi, teknologi limbah-menjadi-energi, serta sistem penginderaan jarak jauh guna meningkatkan proses survei dan perencanaan bagi operasi dan perawatan aset.

Terakhir, program ADB akan mendukung partisipasi Indonesia dalam kerja sama regional dan kontribusinya terhadap pembangunan manfaat publik regional yang diantaranya mencakup kerja sama perpajakan internasional.

Kemudian, juga kerja sama trilateral dengan negara-negara di kepulauan pasifik terkait kesehatan laut, kemitraan untuk mengurangi polusi lingkungan akibat limbah plastik, dan pengembangan kawasan lintas batas untuk mengurangi disparitas regional.

Baca juga: Sri Mulyani sambut inisiatif ADB perkuat kerjasama perpajakan regional
Baca juga: Harapkan dukungan ADB, Sri Mulyani: Reformasi pajak tak bisa sendir
Baca juga: ADB pertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi RI

Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020