Banjir terjadi mulai pukul 04.45 Wita, saat Sungai Bilungala meluap setelah hujan deras
Gorontalo (ANTARA) - Banjir merendam sejumlah rumah warga di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Kamis.

Data sementara Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bone Bolango, Kamis, menyebutkan ada 19 kepala keluarga atau 53 jiwa terdampak banjir di wilayah itu.

Banjir terjadi mulai pukul 04.45 Wita, saat Sungai Bilungala meluap setelah hujan deras mengguyur Gorontalo selama beberapa jam.

Baca juga: Penanganan banjir di Gorontalo diusulkan menjadi Perpres

Kepala BPBD Provinsi Gorontalo Sumarwoto mengatakan aliran air sungai yang besar dan deras hingga meluap menggenangi rumah warga.

Ia meminta warga mewaspadai luapan air sungai yang lebih besar dan ancaman longsor, saat hujan deras mengguyur dalam waktu lama.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan akan memprioritaskan penanganan banjir yang terjadi di Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo.

Baca juga: Kepala Bappenas bakal prioritaskan penanganan banjir di Gorontalo

Baca juga: Gubernur minta BWS lakukan perbaikan tanggul Sungai Bone


"Caranya dengan menganggarkan revitalisasi Bendung Alale dan rencana pembangunan Waduk Bone Ulu di hulu Sungai Bone," katanya saat berkunjung ke Gorontalo beberapa waktu lalu.

Banjir di Provinsi Gorontalo merupakan kombinasi deforestasi, curah hujan dan tidak efektifnya drainase lokal. Kawasan danau dan sungai juga kritis karena sedimentasi.

Banjir di Bone Bolango dan Kota Gorontalo yang berasal dari luapan Sungai Bone terjadi sebanyak sembilan kali pada rentang waktu Juli hingga Agustus 2020.

Sejumlah infrastruktur seperti jembatan, fasilitas umum, tanggul, puskesmas, hingga rumah warga rusak berat dan ringan diterjang banjir.

Baca juga: Total 8.233 warga jadi korban banjir dan longsor di Bone Bolango

Baca juga: Basarnas evakuasi korban banjir Bone Bolango


 

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020