belum diberi nama sehingga apabila ada yang memberikan usulan nama, kami persilakan
Pasuruan (ANTARA) - Taman Safari Prigen Pasuruan ,Jawa Timur, menambah koleksi satwa gajah setelah berhasil mengembangbiakan (breeding) satwa gajah sumatera (elephant maximus sumatranus).

General Manager Taman Safari Prigen, Diaz Yonadie di Pasuruan, Rabu, mengatakan kelahiran gajah sumatera ini merupakan kado istimewa menyambut World Elephant Day yang diperingati setiap 12 Agustus.

"Gajah berjenis kelamin betina tersebut lahir pada 14 Juli 2020. Lahir dari indukan betina bernama Sisca dan induk jantan bernama Wahid. Bayi gajah ini masih belum diberi nama seperti satwa-satwa lainnya, sehingga apabila ada yang memberikan usulan nama, kami persilakan," katanya.

Baca juga: Ratusan satwa sitaan dikembalikan ke habitat di Maluku

Sementara itu, dokter hewan Taman Safari Prigen, drh Nanang Tedjo Laksono mengatakan proses kelahiran bayi gajah ditangani secara langsung oleh tim medis maupun keeper (perawat satwa).

"Berat lahir anak gajah 80 kilogram dengan tinggi 85 centimeter. Dari pemantauan sejak lahir, kondisi bayi dalam keadaan sehat dan dalam pengasuhan induknya. Pemberian vitamin kami berikan melalui induknya," katanya.

Baca juga: Pengelola Waterboom Loebas serahkan satwa dilindungi ke BKSDA Agam

Saat ini, bayi gajah sumatera tersebut masih dalam perawatan induknya yaitu Sisca dengan dibantu oleh "keeper", tim medis dan dokter hewan.

Setiap hari, bayi Gajah menyusu langsung ke induknya hingga nanti berusia empat tahun. Sejak lahir hingga usia 8 bulan, bayi gajah sedang dalam proses belajar untuk makan.

"Masa kebuntingan gajah sumatera antara 18 bulan sampai 24 bulan. Gajah betina bisa dikatakan dewasa saat berusia 10 tahun sampai 12 tahun, sedangkan gajah jantan berusia 17 tahun. Saat ini jumlah keseluruhan gajah di Taman Safari Prigen menjadi 20 ekor," kata drh Nanang Tedjo Laksono.

Baca juga: Seekor lutung jawa ditemukan mati mengenaskan di Kabupaten Malang

Menurut data, International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah menaikkan ‘kelas’ gajah sumatera sebagai spesies yang kritis atau "critically endangered", setelah sebelumnya spesies ini masuk ke dalam kelas "endangered' atau terancam.

"Total keseluruhan gajah sumatera di bawah naungan Lembaga Konservasi ada 480 ekor. Sedangkan populasi gajah sumatera liar sekitar 2.000 ekor," katanya.

Baca juga: Kura-kura leher ular di Rote Ndao sudah punah, sebut BKSDA NTT

 

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020