dipicu faktor eksternal yang paling krusial seperti faktor COVID-19 dan faktor resesi di negara-negara perekonomian maju
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin awal pekan ini, anjlok seiring aksi jual oleh investor asing.

IHSG ditutup melemah 143,4 poin atau 2,78 persen ke posisi 5.006,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 28,65 poin atau 3,57 persen menjadi 774,37.

"Pelemahan IHSG dipicu faktor eksternal yang paling krusial seperti faktor COVID-19 dan faktor resesi di negara-negara perekonomian maju. Dari internal, turunnya tingkat inflasi Indonesia per Juli menjadi 1,54 persen dari 1,96 persen serta faktor ancaman resesi teknikal perekonomian Indonesia mengingat market menantikan data GDP Indonesia kuartal II 2020 yang diproyeksikan minus," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin.

Dibuka melemah, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan bursa saham.

Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor aneka industri turun paling dalam yaitu minus 4,54 persen, diikuti sektor properti dan sektor infrastruktur masing-masing minus 3,69 persen dan minus 3,64 persen.

Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp1,48 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 895.935 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,65 miliar lembar saham senilai Rp10,93 triliun. Sebanyak 54 saham naik, 401 saham menurun, dan 129 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 485,38 poin atau 2,24 persen ke 22.195,38, indeks Hang Seng turun 137,22 poin atau 0,56 persen ke 24.458,13, dan indeks Straits Times melemah 44,89 atau 1,77 ke 2.484,93.

Baca juga: IHSG melemah jelang rilis data inflasi Juli
Baca juga: IHSG ditutup menguat jelang libur Idul Adha
Baca juga: IHSG lanjutkan pelemahan, ditutup merosot jelang pengumuman Fed

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020