Di sini terdapat nilai keteladanan bagi kita, bahwa untuk mencapai tujuan mulia dibutuhkan suatu pengorbanan
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berkurban dua sapi pada perayaan Hari Raya Idul Adha untuk disembelih di Masjid Istiqlal Jakarta dan di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten.

Sapi kurban untuk disembelih di Masjid Istiqlal berupa peranakan ongole dengan berat 936 kilogram. Hewan kurban tersebut telah diserahkan oleh Deputi Bidang Administrasi Setwapres Guntur Iman Nefianto kepada Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid di Jakarta, Kamis, untuk selanjutnya diberikan kepada Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

Sementara sapi kurban untuk disembelih di Ponpes An Nawawi Tanara, Serang merupakan sapi jenis limousin dan akan diserahkan langsung oleh Ma’ruf Amin, Jumat (31/7), usai melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di rumah dinas

Wapres Ma’ruf Amin dijadwalkan melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha di kediaman dinas wapres di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dengan diikuti jamaah terbatas dan menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu, dalam keterangan video, Wapres Ma’ruf Amin mengatakan Idul Adha menjadi momen untuk memaknai keteladanan Nabi Ibrahim yang mengorbankan Nabi Ismail, anak yang dicintainya.

"Di sini terdapat nilai keteladanan bagi kita, bahwa untuk mencapai tujuan mulia dibutuhkan suatu pengorbanan,” ujar Wapres.

Wapres juga berpesan perayaan Idul Adha bisa dijadikan momen untuk memaknai pengorbanan dengan membantu sesama yang terdampak pandemik COVID-19.

"Pandemik COVID-19 mendorong kita untuk memaknai pengorbanan lebih dari sekadar ritual penyembelihan hewan kurban, namun dapat memperbanyak amal ibadah kita dengan berbagi kebaikan dengan membantu sesama melalui apa yang kita miliki," tutur Ma’ruf.

Pandemik COVID-19 menyebabkan sebagian besar masyarakat kehilangan lapangan pekerjaan akibat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang memaksa kegiatan perekonomian terhenti.

Oleh karena itu, Ma’ruf berharap seluruh masyarakat saling menolong agar tercapai kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis.

"Saat ini adalah kondisi yang tepat untuk melakukannya karena banyak saudara sebangsa dan setanah air sangat membutuhkan uluran tangan kita," ujarnya.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020