Jakarta (ANTARA) - Anggota Task Force Riset Inovasi COVID-19 (TRFIC-19) Irvan Faizal mengatakan sedikitnya 10.000 alat tes cepat (rapid diagnostic test) COVID-19, yakni iC0VID-19, ditargetkan diluncurkan pada Agustus 2020.

"Saat ini sedang mengajukan persyaratan mendapatkan nomor izin edar ke Dirjen Farmalkes Kementerian Kesehatan," kata Irvan dalam seminar virtual di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Menristek: Kapasitas produksi alat tes COVID-19 lokal masih terbatas

Baca juga: Kemristek dorong peningkatan produksi alat tes cepat COVID-19


Alat tes cepat iCOVID-19 diproduksi dalam dua bentuk, yaitu RDT total antibodi untuk mengukur antibodi secara keseluruhan, campuran IgG dan IgM, dan RDT Combo dalam satu kaset berisi dua strip terpisah untuk deteksi IgG dan IgM.

Alat tersebut memiliki sensitivitas sebesar 67 persen dan spesifitas 100 persen.

Selain iCOVID-19, TRFIC-19 juga memproduksi produk diagnosis dan respons imun untuk COVID-19, yakni RI-GHA COVID-19 yang sudah mendapat pemesanan, Biosensor SPR yang sedang dikembangkan, BioCOV-19 yang sudah dipasarkan.

Baca juga: UGM uji alat tes cepat buatan sendiri di Puskesmas Mlati II Sleman

Pemesanan RI-GHA COVID-19 sampai 22 Juli 2020 sebanyak 186.220 alat tes yang dipesan melalui PT Prodia Diagnostic Line, Pusat Pelayanan Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, dan PT Hepatika Mataram.

Pemenuhan pesanan diperkirakan pada awal atau tengah bulan Agustus 2020.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020