Tanjungpinang (ANTARA) - Partai Keadilan Sejahtera-Partai Hati Nurani Rakyat resmi mengusung Isdianto berpasangan dengan Suryani pada Pilkada Provinsi Kepulauan Riau 9 Desember 2020.

Ketua DPW PKS Raden Hari Tjahyono, yang dihubungi di Tanjungpinang, Sabtu, mengatakan, DPP PKS merekomendasikan pasangan Isdianto-Suryani (INSANI) sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri.

"Tadi malam, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman menegaskan PKS mengusung pasangan Isdianto-Suryani pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang bersama Partai Hanura," kata Raden.

Terkait hasil survei yang beredar, Raden mengungkapkan hasil tersebut menjadi panduan untuk menyusun strategi kemenangan.

Baca juga: Nasib Plt Gubernur Isdianto di Pilkada Kepri ditentukan PKS
Baca juga: Pelantikan Isdianto sebagai Gubernur Kepri Senin pekan depan
Baca juga: PDIP persilakan Isdianto cari partai sendiri di Pilgub Kepri 2020


Bagi PKS, hasil survei bukan alat propaganda tetapi merupakan sarana untuk menyusun dan mengatur strategi. PKS memiliki pengalaman mendongkrak pasangan yang tidak populis sekalipun di berbagai daerah.

"Insya Allah jika Allah berkehendak INSANI akan membawa tuah bagi Kepri," kata Raden.

Menurut dia, pasangan INSANI merupakan pasangan ideal untuk meneruskan pembangunan Kepri. Alasannya, Isdianto berpengalaman di birokrasi Pemprov Kepri, sementara Suryani sudah tiga periode menjabat sebagai anggota DPRD Kepri sehingga memahami persoalan politik pemerintahan di Kepri.

"Mereka pasangan yang sangat ideal dan serasi, Insya Allah mampu membuat Kepri menjadi lebih baik lagi," ucapnya.

Berdasarkan data Antara, Isdianto masuk ke dunia politik setelah HM Sani, abang kandungnya meninggal dunia setelah sempat menjabat sebagai Gubernur Kepri berpasangan dengan Nurdin Basirun hasil Pilkada 2016. Isdianto yang menjabat sebagai pejabat Eselon II Pemprov Kepri mendaftarkan dirinya sebagai Wakil Gubernur Kepri setelah mendapat dukungan dari partai pengusung HM Sani-Nurdin Basirun yakni Partai Demokrat, Partai Nasdem, PPP dan PKB.

Namun pergulatan politik yang terjadi mulai pertengahan tahun 2016 hingga awal 2018 tidak membuahkan hasil. Akhirnya Isdianto masuk ke PDIP untuk memuluskan langkahnya sebagai Wakil Gubernur Kepri mendampingi Nurdin Basirun. 27 Maret 2018 Isdianto menggapai cita-citanya sebagai Wakil Gubernur Kepri dari kader PDIP.

Isdianto akhirnya menjabat sebagai Plt Gubernur Kepri setelah Nurdin Basirun ditangkap KPK pada 27 Juli 2019. Kala itu kondisi politik pun berlahan-lahan berubah, hubungan Isdianto dengan pengurus PDIP retak hingga akhirnya ia dikeluarkan dari PDIP menjelang Pilkada Kepri 2020.

Rival politik INSANI yakni PDIP-Gerindra-PKB yang mengusung Soerya Respationo-Iman Sutiawan, sedangkan Golkar-Nasdem-PPP mengusung Ansar Ahmad-Marlin Agustina.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020