Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Guru Besar (DGB) IPB University Prof Dr Evy Damayanthi mengatakan industri hilir sagu memerlukan infrastruktur pendukung sehingga potensinya dapat terus dikembangkan untuk memajukan ekonomi bangsa.

"Potensi yang luar biasa ini jika didukung infrastruktur, maka dapat diyakini perusahaan modern dan berskala besar akan bergairah untuk memproduksi sagu," kata Evy dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dalam webinar yang diselenggarakan IPB University, dia mengatakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan industri sagu di antaranya jalan, transportasi, konektivitas logistik, kanal, pelabuhan ekspor impor, bongkar muat, energi listrik dan jaringan komunikasi.

Baca juga: Dirjen Dikti puji pelaksanaan UTBK di IPB University

Selain infrastruktur, kata dia, industri sagu agar maju juga perlu didukung penguatan peran Bulog, insentif menarik seperti keringanan pajak, subsidi dan perizinan terpadu untuk proses investasi yang lebih mudah.

Sementara itu, Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan pada 2020 pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global diprediksi akan turun dibanding tahun sebelumnya. Kendati begitu, permintaan produk sagu akan terus tumbuh.

"Namun ada peluang ekspor produk pati karena adanya peningkatan permintaan dunia, peningkatan ekspor selama pandemi, tren digitalisasi dan adanya upaya diversifikasi bahan pangan," kata dia.

Baca juga: Rektor IPB University perkenalkan inovasi pertanian 4.0 pada DPR/MPR

Dosen IPB University Dr Titi Candra Sunarti mengatakan pati sagu merupakan bahan pangan lokal dengan potensi yang sangat besar dengan karakteristik yang sesuai sebagai bahan pangan, bahan baku industri dan bahan baku pati termodifikasi.

"Sehingga sebagai pati alami maka aplikasi pati sagu sangat ditentukan dari kualitas dan teknologi proses pengolahannya. Kunci sukses pemanfaatan sagu itu adalah kita harus mencari keunggulannya dengan mengeksplorasi lebih lanjut pemanfaatan sagu sebagai sumber pangan dan energi," katanya.

Baca juga: Jazilul Fawaid dukung pemerintah siapkan anggaran asuransi inovasi
Baca juga: Riset dosen IPB terkait sidat masuk prioritas riset nasional
Baca juga: Jadi prioritas nasional komersialisasi bawang merah varietas baru IPB

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020