Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Susyanto mengatakan bahwa pihaknya optimistis Bio Farma akan berhasil melakukan uji klinis vaksin COVID-19 yang ditargetkan selesai Januari 2021.

"Setelah Januari bisa selesai, In syaa Allah misalkan itu berhasil maka Bio Farma akan memproduksi sesuai dengan komitmen mereka itu nanti sebanyak-banyaknya sehingga bisa menangani segera permasalahan pandemi COVID-19," kata Susyanto ketika ditemui usai acara penandatangan nota kesepahaman Kementerian BUMN dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Kantor Kemnaker, Jakarta, Rabu.

Sebelumnya holding BUMN farmasi Bio Farma menyatakan siap melakukan uji klinis tahap 3 untuk vaksin COVID-19 yang merupakan kerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd. dari China.

Baca juga: Uji klinis Vaksin Sinovac China dilakukan di enam tempat Kota Bandung

Menurut Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan uji klinis tahap 3 vaksin COVID-19 dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan yang rencananya dimulai pada Agustus 2020, sehingga ditargetkan akan selesai pada Januari 2021.

Vaksin dari Sinovac itu sudah tiba di Bio Farma pada 19 Juli 2020 sebanyak 2.400 vaksin dan harus melewati beberapa tahapan seperti pengujian di dalam laboratorium Bio Farma dan perizinan lainnya.

Uji klinis itu sendiri rencananya akan dilakukan kepada 1.620 subjek dengan rentang usia antar 18-59 tahun dan dilaksanakan Bio Farma bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran UNPAD.

Baca juga: Perektrutan relawan Vaksin Sinovac China tunggu izin Komite Etik

Susyanto sendiri menyatakan rasa optimisnya tentang uji klinis vaksin COVID-19 yang diadakan Bio Farma, mengatakan bahwa holding BUMN farmasi itu juga bekerja sama dengan pihak lain.

"Jadi kerja samanya tidak hanya kepada satu lembaga tetapi kalau tidak salah tiga lembaga. Kita optimis bahwa uji klinisnya itu berhasil," kata Susyanto.

Selain dengan Sinovac, Bio Farma juga bekerja sama dengan Lembaga Biologi Molekular Eijkman untuk mengembangkan vaksin COVID-19 yang disebut vaksin Merah Putih.

Baca juga: Luhut katakan Indonesia sudah mampu buat paracetamol sendiri
Baca juga: Vaksin diharapkan produksi 2021, sebut jubir Satgas COVID-19
Baca juga: Dukung riset vaksin, Gus Nabil: Jangan ada mafia kesehatan

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020