Caranya sistem tamu wajib lapor 24 jam harus diberlakukan secara intensif
Majalengka (ANTARA) - Bupati Majalengka Provinsi Jawa Barat Karna Sobahi mengatakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di daerahnya merupakan "imported case" sehingga perlu adanya pengawasan yang ketat bagi para pendatang.

"Di Majalengka 100 persen kasus positifnya itu 'imported case' sehingga kedatangan orang dari luar Majalengka, terutama dari daerah lain harus benar-benar diwaspadai," kata Karna di Majalengka, Senin.

Baca juga: Gubernur: Angka reproduksi COVID-19 di Jabar turun ke 0,75

Karna mengatakan jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Majalengka 10 orang, di mana dari jumlah tersebut semua merupakan "imported case" yakni kasus telah diperoleh di luar lokasi pelaporan.

Untuk itu kata Karna, semua harus mewaspadai kedatangan orang dari luar Majalengka, terutama daerah yang ditemukan kasus positif COVID-19 banyak. Dengan begitu tamu wajib lapor kepada perangkat desa dan jujur dari mana.

Baca juga: Jabar kehabisan stok "Tip" alat pelengkap untuk tes cepat COVID-19

"Caranya sistem tamu wajib lapor 24 jam harus diberlakukan secara intensif," ujarnya.

Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Majalengka agar tetap waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di tengah penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Baca juga: Sebanyak 41.000 tenaga medis di Jabar akan terima insentif

Karena apa pun zona dan warnanya, posisi level kewaspadaan COVID-19 di Majalengka harus tetap diberlakukan secara ketat dengan memberlakukan protokol kesehatan.

Dia juga meminta warga agar tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan, jaga jarak dan tidak melakukan aktivitas berkerumun.

"Saat ini kasus terkonfirmasi positif virus corona di Majalengka ada 3 orang dan ini perlu diwaspadai kita semua," katanya.

Menurut dia, dalam sepekan ini kasus COVID-19 di Majalengka menunjukkan kenaikan dan belum menunjukkan kondisi aman dari penularan COVID-19.

"Saya meminta kerja samanya kepada gugus tugas di semua level agar setiap kemunculan kasus segera ditangani dengan cepat, tepat dan menyeluruh," tuturnya.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020