Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong petambak di berbagai daerah untuk mendorong diversifikasi komoditas garam rakyat karena selain meningkatkan nilai jual juga bisa menciptakan peluang ceruk pasar baru.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo di Jakarta, Jumat mengingatkan bahwa garam dapat dikembangkan antara lain sebagai produk bernilai tambah lebih tinggi karena mengandung berbagai kadar mineral yang berperan penting bagi kesehatan tubuh.

Sebagai contoh, masih menurut dia, kandungan mineral magnesium memiliki banyak manfaat diantaranya melembutkan dan menghaluskan kulit.

"Zat pengikat oksigen dan hemoglobin di dalam darah yang dapat memberikan sensasi relaksasi serta mengurangi stres saat berendam dengan larutan garam," kata Nilanto.

Baca juga: Di Cirebon, Menteri Edhy janji benahi produksi garam rakyat

Nilanto menyebut salah satu contoh pengembangan produk garam lokal ialah diolah menjadi produk kesehatan dan kecantikan.

"Diversifikasi produk ini dapat menjadi alternatif ceruk pasar baru bagi garam lokal, di luar pasar garam industri," terang Nilanto.

Senada, Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi KKP, Budi Sulistiyo, mengungkapkan potensi lain dari diversifikasi produk turunan garam yang bisa dikembangkan.

Budi memaparkan, potensi tersebut di antaranya dengan memanfaatkan limbah garam atau bittern yang diolah menghasilkan magnesium. Bahkan bisa memadukan satu rangkaian produksi tambak garam dengan artemia.

"Sehingga bisa menjadi salah satu solusi kebutuhan pakan pada perikanan budidaya," jelas Budi.

Baca juga: PT Garam : Serapan garam rakyat diperkirakan capai 30 ribu ton

Sebelumnya, Program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (Pugar) yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik berdasarkan penilaian nasional Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Aryo Hanggono menyebutkan, Pugar KKP menjadi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik setelah diseleksi bersama 2.126 proposal inovasi kategori umum yang sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi administrasi.

Menurut dia, Pugar merupakan formulasi kegiatan pemberdayaan yang mampu meningkatkan volume produksi, kualitas, dan penyimpanan garam menjadi lebih baik. "Isu garam rakyat yang diketahui selama ini adalah kualitasnya yang rendah, namun hal ini telah terjawab dengan adanya inovasi ini," ujar Aryo.

Ia juga mengutarakan harapannya agar inovasi layanan Pugar yang telah diterapkan di beberapa daerah seperti Brebes, Cirebon, Tuban, Lamongan ini dapat diterapkan di lebih banyak tempat, dengan SOP (prosedur standar operasi) yang ketat.

Dengan demikian, lanjutnya, hasil yang dicapai bakal lebih memuaskan, memiliki nilai tambah yang tinggi, dan membantu upaya swasembada garam secara nasional.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020