Jakarta (ANTARA) - Arus lalu lintas di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI kembali normal usai ditutup sejak Kamis pagi akibat aksi yang dilakukan oleh elemen-elemen dari buruh, organisasi kemasyarakatan hingga mahasiswa.

Massa menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja dan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Kondisi kondusif dipastikan berlangsung sejak pukul 20.20 WIB yang ditandai dengan tidak adanya lagi tembakan gas air mata dari polisi maupun lemparan benda-benda keras dari massa yang sebenarnya sudah membubarkan diri sejak pukul 19.21 WIB.

Kendaraan di Jalan Gatot Subroto depan Gedung DPR/MPR/DPD RI maupun kendaraan di ruas Jalan Tol Cawang-Grogol sudah lancar.

Baca juga: Arus lalu lintas di Tol Cawang-Grogol sempat dihentikan
Baca juga: Permasta kecam demonstrasi di depan Gedung Parlemen


Sebelumnya, pada pukul 19.40 WIB terjadi pelemparan benda-benda keras seperti batu dan botol air mineral ke arah polisi dari massa yang sudah bubar namun masih berkumpul di dekat Gedung BPK RI.

Polisi yang masih berjaga di pinggir jalan tol pun menembakkan gas air mata ke arah massa.
Kejadian tersebut berlangsung selama hampir setengah jam dan perlahan situasi kembali kondusif tanpa ada serangan-serangan yang timbul dari massa aksi.

Pada Kamis ini ada dua aksi yang dilakukan berbagai elemen masyarakat untuk menolak RUU Cipta Kerja dan RUU HIP.

Polisi mengerahkan sekitar 3.500 personel untuk penjagaan baik dari segi keamanan gedung maupun lalu lintas di sekitar kawasan Gedung MPR/DPR/DPD RI.
Baca juga: Massa tidak dikenal lempari petugas, polisi tembakan gas air mata

Pewarta: Livia Kristianti dan Fianda Sjofan Rasaat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020