"Kami berharap warga tetap waspada menghadapi cuaca buruk itu agar tidak mengakibatkan korban jiwa," ujarnya menjelaskan.
Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengeluarkan surat peringatan kewaspadaan hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir selama masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.

"Kita sudah menyampaikan surat peringatan kewaspadaan ke seluruh kecamatan dan desa yang masuk daerah rawan bencana alam," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Selasa.

Peringatan kewaspadaan cuaca buruk tersebut sehubungan memasuki masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. Masa pancaroba itu ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir sehingga berpotensi menimbulkan bencana alam.

Baca juga: Warga korban bencana alam di Lebak minta direlokasi

Karena itu, BPBD Lebak meminta masyarakat mewaspadai masa pancaroba tersebut agar tidak menimbulkan korban jiwa. Bahkan hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir terjadi di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, pada pukul 14.10 WIB, namun pihaknya hingga kini belum menerima laporan adanya kerusakan maupun kerugian material masyarakat.

"Kami minta masyarakat sepanjang cuaca buruk lebih baik menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman dan nyaman," katanya menjelaskan.

Menurut dia, kewaspadaan masa peralihan cuaca hujan ke cuaca kemarau untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Masyarakat jangan ada di tanah lapang untuk melakukan aktivitas kegiatan untuk menghindari sambaran petir. Begitu juga masyarakat lebih baik menghindari korban bencana alam jika hujan lebat disertai angin kencang.

Baca juga: Efek tanah lunak membuat gempa Lebak sangat terasa di Jakarta

Biasanya, masa pancaroba itu dapat menimbulkan korban sambaran petir, kerusakan rumah dan pepohonan tumbang akibat angin kencang juga banjir bandang apabila hujan lebat.

"Kami berharap warga tetap waspada menghadapi cuaca buruk itu agar tidak mengakibatkan korban jiwa," ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, Ade (50), seorang relawan Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya sudah menyampaikan kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan jika hujan deras disertai angin kencang dan sambaran kilat.

Pengalaman tahun lalu, kata dia, sepanjang masa pancaroba terjadi beberapa rumah diterpa angin kencang hingga mengakibatkan kerusakan dan roboh, namun beruntung tidak ada korban jiwa.

"Kami siaga penuh jika cuaca buruk melanda wilayahnya, karena daerahnya rawan banjir dan longsor," katanya.

Baca juga: Menteri PPPA ajak pengungsi Lebak gunakan masker cegah COVID-19

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020