Jakarta (ANTARA) - Menang mudah atas Alvi Wijaya Chairullah pada Kamis (9/7) di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, atlet tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting melanjutkan langkahnya ke babak semifinal turnamen internal PBSI.

Pada laga perempat final yang hanya berdurasi 28 menit itu, Ginting menumbangkan juniornya tersebut dalam dua gim dengan skor 21-10, 21-11.

Tak banyak perlawanan yang ditunjukkan oleh pemain yang masih berusia 17 tahun itu, baik di gim pertama maupun gim kedua. Walaupun serangannya cukup tajam di awal permainan, tapi lama-kelamaan bisa dibaca oleh Ginting.

Baca juga: Anthony Ginting petik kemenangan kedua dalam turnamen PBSI

Karena pola main lawan yang tak kunjung berubah, akhirnya Ginting memanfaatkan celah tersebut untuk menyerang balik dan mencuri poin sebanyak-banyaknya dari Alvi. Setiap serangan dapat dihalau dengan baik oleh Ginting dan berbuah poin.

“Awalnya saya kaget juga melihat serangannya di awal gim. Tapi lama-lama kebaca juga. Dia (Alvi) memang masih muda dan baru gabung di Pelatnas PBSI. Jalannya masih panjang,” kata Ginting setelah pertandingan usai.

Baca juga: Anthony menangi laga pertama Grup E turnamen internal PBSI

Meski demikian, atlet jebolan klub bulu tangkis SGS PLN Bandung itu menilai Alvi berpotensi menjadi pemain bulu tangkis yang bagus ke depannya asalkan rajin berlatih dan pantang menyerah.

“Dia memang belum banyak pengalaman. Tapi menurut saya, dia salah satu pemain yang bagus ke depannya, yang penting banyak latihan, karena masih banyak yang harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi,” ujar Ginting.

Selanjutnya di semifinal turnamen internal PBSI yang akan digelar pada Jumat (10/7), Ginting masih menunggu calon lawannya, yakni antara Chico Aura Dwi Wardoyo atau Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay.

Baca juga: Pelatih: Turnamen internal jadi bahan evaluasi tunggal putra
Baca juga: Praveen/Jordan juara turnamen internal PBSI
Baca juga: Fajar/Yeremia juarai ganda putra dengan kalahkan Kevin/Reza


Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020