Saya meyakinkan kepada para investor asing, BKPM akan menjemput investor di bandara dan membantu, selama kalian serius.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berjanji untuk memberikan pelayanan prima kepada para investor yang serius berinvestasi di Indonesia.

"Saya meyakinkan kepada para investor asing, BKPM akan menjemput investor di bandara dan membantu, selama kalian serius," kata Bahlil dalam konferensi pers berbahasa Inggris secara virtual dari Kantor Presiden, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Presiden perintahkan Kepala BKPM layani kebutuhan investor dari A-Z

Bahlil mengatakan bahwa investor cukup datang membawa modal dan teknologi. BKPM akan membantu dan memfasilitasi seluruh perizinan sesuai mandat yang diberikan Presiden Joko Widodo.

"Kalian (investor) hanya perlu membawa modal dan teknologinya, biar kami bantu mengurus izinnya," jelas Bahlil.

Bahlil mengatakan Indonesia  tengah berupaya melakukan transformasi ekonomi dari industri sektor primer kepada industri yang memberikan nilai tambah atau lebih spesifiknya adalah industri hilir.

"Ini penting bagi negara kami. Dalam perspektif lain, BKPM juga mencoba meningkatkan investasi yang datang dari sektor alat medis, karena selama pandemi kami mengalami banyak impor alat medis," ujar Bahlil.

Baca juga: Relokasi pabrik, BKPM pastikan Juli 2020 sudah ada "groundbreaking"

Bahlil mengatakan Indonesia juga tengah mencari investor dari industri alat medis. Pihaknya akan membuka pasar domestik untuk para investor itu.

"Pasar domestik adalah prioritas utama kami dan kami juga akan fokus di sektor energi," kata dia.

Intinya kata Bahlil, Indonesia menjadikan industri hilir sebagai fokus utama investasi, namun juga fokus membuka investasi di sektor manufaktur dan infrastruktur.

Baca juga: Bahlil ajak pelajar Indonesia seluruh dunia kolaborasi gaet investasi

Dia juga mengatakan bahwa nilai investasi di Indonesia pada kuartal pertama 2020 mencapai Rp210,7 triliun, di mana foreign direct investment (FDI) berkontribusi sebesar Rp98 triliun, sementara domestic direct investment (DDI) berkontribusi sekitar Rp112,7 triliun.

Bahlil mengatakan akibat pandemi COVID-19, target investasi 2020 senilai Rp886,1 triliun harus mengalami revisi. Dan kini BKPM tengah fokus pada FTI baru dan juga mencoba membenahi isu-isu terkait kemudahan berinvestasi.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020