Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Sekolah Menengan Atas Negeri (SMAN) 4 Kota Sukabumi, Jawa Barat, menjadi percontohan dibukanya kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di masa pandemi COVID-19 di daerah zona hijau oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

"SMAN 4 Kota Sukabumi ini luar biasa dalam mempersiapkan KBM tatap muka yang akan dilaksanakan pada Senin, (13/7). Dalam persiapan KBM di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, sekolah ini membagi tiga shift pembelajaran, sehingga tidak semua pelajar masuk di waktu yang bersamaan agar penerapan protokol kesehatan tetap terlaksana," kata Mendikbud RI Nadiem Makarim saat kunjungan kerja di Kota Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, kehati-hatian pihak sekolah tersebut dalam mempersiapkan KBM tatap muka ini harus dicontoh, karena sistem pembelajarannya dibagi menjadi tiga shift, padahal bisa dilakukan dua shift saja, tetapi baik kepala sekolah maupun guru memilih untuk menjaga keselamatan pelajarnya agar terhindar dari penyebaran virus yang bisa menyebabkan kematian ini.

Lebih lanjut dia menjelaskan, selain terkait jadwal kegiatan KBM tatap muka, SMAN 4 Kota Sukabumi juga menyediakan sistem pembelajaran secara daring, seperti melalui live streaming. Dengan cara itu, pelajar yang belum bisa masuk sekolah untuk tatap muka tetap bisa mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh para gurunya.

Selain itu, katanya, sekolah ini juga menyediakan wastafel portabel agar seluruh pelajar yang akan masuk, beraktivitas dan pulang sekolah melakukan cuci tangan menggunakan sabun, selanjutnya di pintu gerbang sekolah pun sudah tersedia cairan pembersih tangan serta alat pengukur suhu tubuh.

"Tentunya SMAN 4 dan beberapa sekolah lainnya, sekolah menengah di Kota Sukabumi, yang akan melaksanakan kembali KBM tatap muka menjadi contoh buat kami di Kemendikbud RI untuk membuat regulasi program KBM di masa pandemi COVID-19," ujarnya.

Di sisi lain, Nadiem mengatakan sesuai surat keputusan bersama beberapa kementerian, sekolah yang berada di zona hijau sudah boleh melaksanakan KBM tatap muka langsung, namun untuk sekolah menengah dahulu, yakni tingkat SMP dan SMA sederajat, kemudian untuk SD masih menunggu dahulu dan berlatih kepada SMP dan SMA yang sudah melaksanakan KBM tersebut.

Hanya saja, katanya, untuk masing-masing daerah kesiapannya tentu berbeda dalam melaksanakan KBM tatap muka dan sudah ada detailnya serta tidak boleh seluruh pelajar secara serentak masuk di satu sekolah, tapi harus dengan cara shifting.

"Maka dari itu, kami terus berkoordinasi dengan seluruh kepala dinas pendidikan dan kebudayaan di daerah serta memonitor untuk memastikan bahwa kebutuhannya terpenuhi," katanya.

Sementara, Kepala SMAN 4 Kota Sukabumi Rahmat Mulyana mengatakan sebagai pengelola pendidikan pihaknya harus mengacu kepada berbagai macam aturan dalam melaksanakan kembali KBM tatap muka langsung di kelas.

Selain itu, pihaknya juga tidak mau gegabah dalam membuka kembali pembelajaran di sekolah di masa pandemi COVID-19 ini, sebab dari itu semua yang terpenting adalah keselamatan pelajar maupun guru.

Adapun jadwal masuk sekolah dari Senin hingga Jumat itu pun KBM tatap mukanya dibagi menjadi tiga shift sesuai aturan KBM tatap muka minimalnya satu kelas hanya diisi 18 pelajar, tapi setelah melakukan simulasi pihaknya memilih tiga shift sehingga satu kelas hanya diisi 12 pelajar dari total 36 pelajar dalam satu kelas.

"Dengan shifting ini dalam satu bulan pelajar hanya melakukan KBM tatap muka langsung di sekolah selama lima hari saja, tentunya setelah dua bulan pelaksanaan kami akan melakukan evaluasi dan melaporkan kepada dinas maupun kementerian," katanya.

Ia menjelaskan bahwa KBM tatap muka di sekolah ini tidak wajib diikuti oleh seluruh pelajar. Jika ada orang tua yang masih khawatir anaknya masuk sekolah bisa belajar jarak jauh, karena SMAN 4 Kota Sukabumi sudah menyediakan peralatan untuk live streaming.

Belajar secara daring itu di mana guru akan memberikan penjelasan melalui tayangan video dan pelajar bisa mengikuti KBM di rumah, sehingga mereka yang memilih tetap belajar di rumah tidak akan ketinggalan mata pelajaran yang disampaikan oleh setiap gurunya.

Selain itu, Rahmat Mulyana mengaku tidak menyangka sekolahnya ini menjadi yang pertama didatangi Mendikbud RI Nadiem Makarim di masa pandemi COVID-19, apalagi Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin juga menyempatkan diri untuk meninjau persiapan KBM tatap muka di SMAN 4 Kota Sukabumi. 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020