Ternate (ANTARA) - Manajemen PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), menyatakan 123 orang karyawannya yang dinyatakan positif sesuai hasil tes usap (swab) telah dinyatakan sembuh.

"Tentunya dengan dukungan, manajemen PT NHM berhasil melakukan pemulihan karyawan positif COVID-19 dengan cepat, dimana melalui mekanisme penanganan tepat, baik secara medis, pola asupan gizi dan lainnya sehingga proses penyembuhan juga meningkat secara drastis dan saat ini ada spesimen swab bagi ratusan karyawan, sehingga pasien sembuh akan terus bertambah," kata Perwakilan PT NHM, Amin Anwar melalui siaran pers, Senin.

Dari hasil tes usap karyawan PT NHM yang dinyatakan positif dan telah sembuh ini, memberikan motivasi untuk seluruh karyawan bahwa pandemi COVID-19 bisa dilawan dan ditangani secara cepat oleh perusahaan yang bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.

PT NHM yang bekerjasama dengan investor PT Indotan Halmahera berharap dengan jumlah pasien COVID-19 asal PT NHM dinyatakan sembuh bertambah secara signifikan dapat memotivasi karyawan lainnya tengah menjalani karantina.

Baca juga: Angka pasien sembuh di Malut tertinggi di Kepulauan Sula

Baca juga: Uji sampel mandiri COVID-19 sudah bisa dilakukan BPOM Ambon


"Program pemulihan karyawan yang masih positif di area karantina terus dilakukan bersamaan dengan program tes usap secara berkelanjutan dan pasien 1 karyawan PT NHM yang sempat dirawat di Rumah Sakit Siloam Manado juga sudah dinyatakan sembuh dan sudah keluar dari rumah sakit tanggal 3 Juli 2020, banyak juga yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu," ujarnya.

Olehnya itu, PT NHM mengapresiasi dukungan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kabupaten Halmahera Utara dan Provinsi Maluku Utara dan berbagai pihak terkait lainnya sehingga proses pemulihan dapat berlangsung sangat cepat.

Di tempat terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr Alwia Assagaf menyatakan pasien dinyatakan sembuh jika hasil pemeriksaan spesimen negatif dua kali berturut-turut dan hasil ini dilaporkan oleh pihak laboratorium pemeriksa ke pihak pengirim.

Sedangkan, untuk karyawan PT NHM yang spesimennya diperiksa oleh RS Siloam Manado, seharusnya laporan hasil pemeriksaan dikirim ke Pusdatin pada hari yang sama dengan kiriman ke pihak NHM, sehingga dapat dinyatakan sembuh dan dilaporkan oleh Pusdatin.

"Jika tidak ada laporan resmi, maka Pusdatin tidak dapat mengumumkan ada pasien sembuh maupun konfirmasi positif, sesuai ketentuan dari pusat," katanya.

Oleh karena itu, Alwian mengimbau gugus tugas kabupaten/kota agar sebaiknya tidak merilis data sebelum berkoordinasi dan diumumkan oleh Gugus Tugas Malut.

Sesuai update Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut untuk data per 5 Juli 2020, pasien positif di Malut berjumlah 953 orang, tertinggi di Kota Ternate sebanyak 409 orang, pasien sembuh 123 orang tertinggi Kota Ternate, khusus Kabupaten Halmahera Utara pasien positif sebanyak 225 orang, sebagian besar merupakan karyawan PT NHM.

Sedangkan, untuk update perkembangan penanganan COVID-19 di Malut, hingga kini sebanyak 123 orang dinyatakan sembuh dan meninggal dunia sebanyak 32 orang.*

Baca juga: Di tengah pandemi, ACT Maluku santuni 100 anak yatim-piatu di ponpes

Baca juga: 3.747 pekerja pariwisata Maluku dibantu sembako dari Kemenparekraf

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020