Gresik, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur menggratiskan biaya tes cepat (rapid test) bagi calon mahasiswa peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang disyaratkan sejumlah perguruan tinggi dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim di Gresik, Sabtu, mengatakan kebijakan itu dilakukan melalui Dinas Kesehatan sebagai upaya kehadiran pemerintah di situasi pandemi.

"Dalam kondisi apapun Pemkab Gresik mempunyai komitmen selalu hadir di tengah masyarakat. Termasuk yang kami lakukan saat ini, Pemkab ingin memberikan pelayanan tes cepat bagi para mahasiswa tanpa dipungut biaya alias gratis," kata Qosim, saat meninjau salah satu lokasi tes cepat di Gresik.

Pelaksanaan tes cepat gratis dilakukan di tiga puskesmas, yakni Puskesmas Sukomulyo, Puskesmas Driyorejo dan Puskesmas Sidayu.

Baca juga: Pemkot fasilitasi rapid test gratis peserta UTBK asal Kota Madiun

Baca juga: Panitia dan pengawas UTBK Universitas Brawijaya jalani rapid test


"Saya juga sengaja meninjau puskesmas yang sedang melaksanakan tes cepat untuk memastikan pelaksanaan berjalan lancar. Selain itu, saya juga meminta agar pihak puskesmas memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pemohon tes cepat," tuturnya.

Qosim mengingatkan dengan banyaknya jumlah calon mahasiswa yang ingin mengikuti tes cepat, maka tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan COVID-19.

"Mengingat banyaknya pemohon yang dan mengantisipasi sebaran COVID-19, saya mengingatkan agar tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan yang sudah diinstruksikan pemerintah," kata Qosim

Sementara itu, salah satu calon mahasiswa M Khanif Dzulfikar mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Gresik, karena dirinya merasa sangat terbantu.

"Terima kasih kepada Pemkab Gresik yang sudah membantu kami para calon mahasiswa yang sedang membutuhkan tes cepat sebagai persyaratan mendaftar ke perguruan tinggi," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad mengkritisi tidak adanya upaya Pemkab Gresik membantu calon mahasiswa untuk mengikuti tes cepat setelah dirinya melakukan inspeksi mendadak ke salah satu puskesmas, Jumat (3/7).

Gus Yani, panggilan akrab Fandi Ahmad mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Di sisi lain, ratusan pemuda rela antre demi tes cepat, sedangkan pemerintah tidak hadir di tengah situasi seperti ini.

"Ini menunjukkan bahwa Pemkab Gresik tidak siap dan kurang serius. Kasihan mereka yang mau ikut UTBK besok," ujar politisi PKB itu.*

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020