Salah satunya dengan menyediakan kanal klaim yang dapat digunakan oleh peserta melalui protokol "Lapak Asik" yang terdiri atas kanal daring (online), luar jaringan (offline) dan kolektif
Jakarta (ANTARA) - BPJAMSOSTEK (BPJS Kenagakerjaan) siap memberikan pelayanan terbaik di tengah pandemi COVID-19 bagi terdampak gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berimbas pada meningkatnya klaim Jaminan Hari Tua (JHT) melalui layanan "One to many" melalui kanal Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik).

Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin, menjelaskan di awal bulan Juni secara nasional klaim telah mencapai angka di atas 921 ribu kasus dan diperkirakan akan terus meningkat.

Namun, pihaknya sudah siap menghadapi gelombang PHK di tengah pandemi itu.

Salah satunya dengan menyediakan kanal klaim yang dapat digunakan oleh peserta melalui protokol "Lapak Asik" yang terdiri atas kanal daring (online), luar jaringan (offline) dan kolektif.

Ia mengatakan "Lapak Asik" offline yang dilayani langsung di kantor cabang tidak mempertemukan petugas BPJAMSOSTEK dengan peserta secara langsung.

Kantor cabang BPJAMSOSTEK menyediakan bilik- bilik yang dilengkapi layar monitor terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data.
Suasana pelayanan BPJAMSOSTEK Mangga Dua Jakarta dalam hadapi klaim JHT karena gelombang PHK di saat pandemi COVID-19, Senin (29/6/2020). (FOTO ANTARA/Erafzon Saptiyulda AS/HO- BPJAMSOSTEK)


Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Jakarta Mangga Dua, Eny Purwatiningsih mengatakan layanan "Lapak Asik" ini merupakan salah satu protokol pelayanan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Dengan menerapkan sistem 'One to many' Lapak Asik, peserta yang klaim JHT dapat kami proses dengan cepat, aman dan nyaman," katanya.

BPJAMSOSTEK Jakarta Mangga Dua memberikan pelayanan dengan tidak bertatap muka secara langsung antara peserta klaim dengan petugas Customer Service Officer (CSO).

Kantor cabang itu menyediakan meja yang terpisah yang dilengkapi layar monitor yang terhubung dengan petugas melalui video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data.

Melalui metode ini, setiap petugas CSO dapat melayani empat hingga enam orang sekaligus dalam waktu bersamaan, sehingga metode pelayanan ini disebut One to Many.

Ia mengatakan setiap peserta yang datang akan dicek suhu tubuh dan diminta untuk mencuci tangan dengan air dan menggunakan hand sanitizer sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan sesuai dengan imbauan dari pemerintah.

"Setelah peserta klaim selesai melakukan verifikasi data kemudian peralatan yang digunakan disterilkan oleh petugas kebersihan untuk peserta lainnya," demikian Eny Purwatiningsih.

Baca juga: Lonjakan PHK dan Lapak Asik BPJAMSOSTEK

Baca juga: BPJAMSOSTEK dorong peserta yang di-PHK ikuti program vokasi

Baca juga: BPJAMSOSTEK antisipasi lonjakan klaim JHT akibat gelombang PHK

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020