Penyelamatan warga Rohingya dari wilayah laut Aceh bukan pertama kali terjadi dengan pada April 2018 telah diselamatkan 79 etnis Rohingya di Kabupaten Bireuen.
Jakarta (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada puluhan warga Rohingya yang diselamatkan di Perairan Aceh Utara setelah kapal mereka kehabisan bahan bakar.

"Pengiriman bantuan dilakukan Tim ACT serta Masyarakat Relawan Indonesia, kami juga melakukan pembersihan tempat yang dijadikan penampungan,” jelas Hidayatullah dari tim Program ACT Lhokseumawe dalam keterangan tertulis  yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Bantuan yang sudah diserahkan oleh ACT pada Kamis (25/6) malam itu berupa makanan siap saji, air mineral, beras serta perlengkapan anak-anak untuk 94 warga Rohingya yang kini tengah ditampung di bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe. Para pengungsi itu terdiri dari 15 laki-laki dewasa, 49 perempuan dewasa dan 30 orang anak-anak.
Baca juga: Nelayan Aceh evakuasi warga Rohingya terkatung di laut
Baca juga: ASEAN diminta lakukan operasi penyelamatan warga Rohingya di laut


Mereka telah menjalani tes cepat COVID-19 untuk memastikan kondisi kesehatannya dan lokasi penampungan warga Rohingya itu sendiri sudah diisolasi total oleh pemerintah setempat untuk memastikan keamanan di tengah pandemi. Petugas juga sudah melakukan penelusuran perjalanan kepada mereka sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19.

Sebelumnya kapal motor yang membawa puluhan warga Rohingya itu terlihat di perairan Aceh Utara pada Rabu (24/6) siang dalam keadaan kehabisan bahan bakar dan nyaris tenggelam. Nelayan yang melihat keadaan kapal tersebut akhirnya membantu menyelamatkan dan mengevakuasi mereka.

Penyelamatan warga Rohingya dari wilayah laut Aceh bukan pertama kali terjadi dengan pada April 2018 telah diselamatkan 79 etnis Rohingya di Kabupaten Bireuen.

Pada 2015 juga terjadi kejadian serupa ketika kapal bermuatan pengungsi Rohingya sampai ke Aceh. Kala itu ACT juga memberikan bantuan berupa Hunian Nyaman Terpadu atau Integrated Community Shelter (ICS) yang sampai sekarang masih digunakan untuk lokasi karantian COVID-19 oleh Gugus Tugas lokal.
Baca juga: Menlu: Repatriasi Rohingya penting segera dilakukan
Baca juga: Bangladesh selamatkan 122 warga Rohingya dari perahu tenggelam

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020