Jakarta (ANTARA) - Panitia penyelenggara turnamen US Open mengatakan akan menggelar kompetisi tenis kursi roda menyusul protes dari pemain atas keputusan yang sebelumnya akan membatalkan kompetisi itu sebagai bagian dari langkah menekan penyebaran COVID-19.

Pengumuman ini dikeluarkan asosiasi tenis Amerika Serikat (USTA) lima hari setelah mereka mengatakan akan mempertimbangkan keputusan untuk tidak memainkan agenda tenis kursi roda.

"Keputusan ini dibuat setelah melakukan beberapa pertemuan virtual dengan atlet kursi roda dan Federasi Tenis Internasional selama seminggu terakhir. Diputuskan kompetisi kursi roda US Open tahun 2020 akan menampilkan baik tunggal dan ganda bagi putra-putri, serta quad tunggal dan ganda, dengan undian yang mirip dengan turnamen sebelumnya," tulis USTA dalam sebuah pernyataan resmi.

Baca juga: Kompetisi tenis kursi roda absen pada US Open 2020

Juara paralimpiade asal Australia Dylan Alcott, yang memimpin protes ini, berterima kasih kepada penyelenggara karena telah mengubah keputusan.

"Saya menangis ketika tahu agenda itu dicabut. Kadang sulit bagi kami untuk hidup dengan kondisi cacat, di mana orang-orang yang berbadan normal bebas menentukan restoran mana yang akan dikunjungi, sekolah mana yang ingin dimasuki, turnamen tenis mana yang bisa mereka mainkan," kata Alcott.

"Ini adalah titik balik yang sangat besar untuk menunjukkan betapa besarnya dukungan dari sebuah komunitas, dan dari lubuk hati ini saya sadar bahwa hanya mengucapkan terima kasih tidak lah cukup," ucap Alcott kepada Reuters, Kamis.

Perubahan dalam pelaksanaan US Open di New York tahun ini antara lain ditiadakannya penonton, pengurangan jumlah tim di ganda putra dan putri hingga setengahnya, serta penghapusan kompetisi ganda campuran dan junior.

Baca juga: US Open tetap digelar meski tanpa penonton
Baca juga: Asosiasi tenis Amerika Serikat pangkas 110 pekerjaan akibat pandemi

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020