Banjir yang datang tiba-tiba terjadi menjelang tengah malam
Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga yang tinggal di bantaran anak Sungai Cianjur yang membentang di dua kecamatan di wilayah utara Cianjur, tepatnya di Kecamatan Haurwangi dan Ciranjang, untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda-tanda alam terjadinya banjir susulan.

Saat ini, BPBD Cianjur masih melakukan pendataan rumah yang terendam banjir satu hari sebelumnya (22/6) akibat meluapnya Sungai Cibodas yang merupakan anak Sungai Cianjur sehingga merendam dua desa di dua kecamatan di wilaya utara, Desa Sukatani, Kecamatan Haurwangi dan Desa Karangwangi, Kecamatan Ciranjang.

"Banjir yang datang tiba-tiba terjadi menjelang tengah malam, sehingga relawan dan aparat desa setempat langsung mengungsikan warga ke tempat yang dinilai aman. Data sementara, puluhan rumah yang terendam banjir di dua wilayah tersebut," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Selasa.

Ia menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sebagian besar warga di dua desa mengungsi karena ketinggian air mencapai setinggi lutut orang dewasa dan dikhawatirkan terus bertambah karena banjir yang datang disertai hujan lebat kembali terjadi.

"Kami masih menunggu pendataan yang dilakukan petugas dan relawan di wilayah tersebut. Hingga sore menjelang, warga masih bertahan di pengungsian karena takut banjir susulan terjadi seiring hujan yang kembali turun deras," katanya.

Pihaknya mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai dan di wilayah rawan bencana longsor, untuk tetap waspada karena curah hujan masih tetap tinggi hingga akhir bulan Juni, segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana.

Sekretaris Desa Sukatani, Sutisna Mulyana, mengatakan menjelang siang warga yang sebagian besar kaum pria sudah kembali ke rumah untuk membersihkan lumpur yang disisakan banjir, namun mereka tetap diimbau untuk mengungsi karena intensitas hujan kembali tinggi menjelang sore. Pihaknya mencatat 22 rumah dan tiga pabrik beras di wilayah tersebut terendam banjir

"Sebagian besar perempuan atau ibu rumah tangga masih mengungsi, kami imbau warga untuk tetap mengungsi baik di pengungsian atau menumpang di rumah sanak saudaranya karena ditakutkan banjir susulan dapat setiap saat terjadi terutama ketika hujan turun deras," katanya.

Sementara hal yang sama dilakukan puluhan kepala keluarga di Desa Karangwangi, Kecamatan Ciranjang, sebagian besar kaum pria sudah kembali ke rumah untuk membersihkan lumpur yang mengendap di dalam rumah, namun mereka memilih untuk kembali ke pengungsian jika hujan kembali turun deras.

"Kami kaum pria membersihkan rumah agar dapat ditempati kembali setelah banjir, namun untuk sementara anak-anak dan ibunya, menetapkan dulu di pengungsian menjaga jika terjadi banjir susulan karena menjelang sore hujan kembali turun," kata Ketua RW 03 Desa Karangwangi.

Ia menjelaskan, hingga saat ini tercatat 25 rumah yang terendam banjir akibat meluapnya anak Sungai Cianjur yang membentang di wilayah tersebut. Tidak ada korban jiwa namun 30 kepala keluarga terpaksa mengungsi guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020