Mataram (ANTARA) - Dusun Bantek di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi salah satu wilayah percontohan dari penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

Pantauan ANTARA di Dusun Bantek, Desa Gegelang, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu, terlihat suasana dusun tersebut tampak bersih dan asri.

Selain bersih dan menjadi kota air, siapa pun yang berkunjung ke sana sepertinya tidak akan merasa khawatir dengan penularan COVID-19.

Hal yang demikian timbul karena sejauh mata memandang, setiap persimpangan jalan terdapat sarana untuk mencuci tangan lengkap dengan sabun.

Penerapan protokol kesehatan di Dusun Bantek tersebut benar-benar mendukung program "Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru (NTB)".

"Kami sangat mendukung sekali kegiatan ini, semoga dengan adanya kegiatan ini, kita semua dijauhi wabah COVID-19," kata Sakilah, salah seorang warga Dusun Bantek.

Perempuan paruh baya itu mengaku bangga melihat kampungnya terpilih sebagai salah satu proyek percontohan dari program "Kampung Sehat NTB".

"Kalau gentong air ini, sama sabun ini, itu memang inisiasi dari desa, desa yang menyiapkan. Kepala desa juga minta kita untuk menyiapkan (sarana cuci tangan dengan sabun) di depan rumah," ujar Sakilah bangga.

Begitu juga dengan imbauan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 dalam bentuk spanduk, juga terpampang hampir di setiap sudut jalan perkampungan.

Bahkan orang usia lansia, muda-mudi, hingga anak usia dini yang terlihat asyik bermain dengan sebayanya, mereka semua tetap mengenakan masker ketika berada di luar rumah.

"Alhamdulillah, masyarakat kami memang sadar pentingnya menggunakan masker. Sadar bahaya virus corona dan paham harus bagaimana mawas diri," kata Zulharmain, Wakil Badan Permusyawaratan Desa Gegelang, yang juga menjadi salah satu tokoh masyarakat dari Dusun Bantek itu.

Dengan tumbuhnya kesadaran bersama ini, Zulharmain mengatakan bahwa tidak ada satu pun warganya yang tertular atau pun menjadi korban COVID-19.

"Angka COVID-19 di sini (Dusun Bantek) nol, di Desa Gegelang juga nol," ucapnya.

Karena itu, Zulharmain berharap dengan adanya program "Kampung Sehat NTB", masyarakatnya dapat semakin terpacu untuk mawas diri dengan menjadikan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 sebagai sebuah kebiasaan dalam hidup bermasyarakat.

"Semoga kondisi ini terus bertahan, semua sehat, dan kami berharap juga semoga wabah ini cepat berakhir," ucapnya.

Program "Kampung Sehat NTB" yang dicanangkan Polda NTB, ini bertujuan untuk memacu semangat serta mengunggah partisipasi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

Selama kurun waktu tiga bulan, Polda NTB sebagai inisiator program berbasis kompetisi antardesa dan kelurahan ini akan melakukan penilaian berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan hingga provinsi.

Ada empat empat pilar mitigasi pandemi COVID-19 yang menjadi parameter penilaiannya, yakni upaya penurunan kurva pertumbuhan korban COVID-19, kiat dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat serta menurunkan angka gizi buruk, mendorong roda perekonomian masyarakat, dan menurunkan angka kriminalitas.

Baca juga: Babinsa diinstruksikan bersinergi sukseskan program "Kampung Sehat"
Baca juga: Bank NTB syariah salurkan bantuan air bersih
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 NTB tembus 695 orang

 

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020