Dalam situasi pasca-Brexit, menjadi lebih masuk akal lagi bagi kami untuk bekerja sama menumbuhkan kemitraan ini di masa mendatang,
Wellington (ANTARA) - Selandia Baru secara formal membuka pembahasan tentang perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) dengan Inggris pada Rabu, sejalan dengan upaya Inggris menyusun kesepakatan dengan sejumlah negara usai keluar dari Uni Eropa (pasca-Brexit).

Terkait hal itu, Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor Selandia Baru David Parker, dalam sebuah pernyataan, menyebut bahwa Selandia Baru menjadi satu dari sekian negara pertama yang menegosiasikan perjanjian dagang dengan Inggris.

"Dalam situasi pasca-Brexit, menjadi lebih masuk akal lagi bagi kami untuk bekerja sama menumbuhkan kemitraan ini di masa mendatang," kata Parker.

Dia menambahkan bahwa FTA, yang selama ini dibahas secara tidak formal oleh kedua negara, akan membuka kesempatan bagi usaha kecil dan menengah serta eksportir suku pribumi Mori, dan juga masyarakat kawasan.

Inggris merupakan mitra dagang terbesar keenam bagi Selandia Baru, dengan angka perdagangan mencapai jumlah 6 miliar dolar Selandia Baru (setara Rp55 triliun) pada tahun lalu.

Adapun negosiasi bagian pertama direncanakan berlangsung mulai pertengahan Juli melalui konferensi video, kata Parker menambahkan.

Sumber: Reuter
Baca juga: Inggris akhirnya tinggalkan Uni Eropa menuju masa depan tak menentu
Baca juga: Warga Inggris merayakan Brexit di Parlement Square London

Penerjemah: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020