pemeriksaan spesimen swab sudah bisa dilakukan RSUD Mimika
Timika (ANTARA) - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Papua sejak Jumat (12/6) telah mengoperasikan peralatan PCR  ( polymerase chain reaction) untuk melakukan deteksi sampel usap tenggorokan (swab) pasien apakah terinfeksi wabah COVID-19.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Mimika Reynold Ubra di Timika, Selasa, mengatakan mesin PCR RSUD Mimika itu merupakan hibah dari Kementerian Kesehatan pada 2012 dengan kapasitas mampu melakukan pemeriksaan hingga 200 spesimen sekali jalan.

"Sejak Jumat pekan lalu pemeriksaan PCR spesimen swab sudah bisa dilakukan oleh RSUD Mimika. Saat ini rata-rata sekali periksa antara 94-96 spesimen. Kami sudah melihat sendiri pengoperasian mesin PCR RSUD Mimika, sungguh luar biasa," kata Reynold.

Reynold menjelaskan mesin PCR RSUD Mimika itu merupakan mesin untuk pemeriksaan kadar virus dalam darah guna menunjang pemeriksaan kasus HIV di Mimika.

Namun pengoperasian peralatan tersebut untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 baru bisa dilakukan setelah Pemkab Mimika mendatangkan secara khusus tim teknis dari Jakarta.

Peralatan serupa, katanya, dioperasikan oleh Litbangkes dan Balai Labkes di Jayapura untuk melakukan pemeriksaan spesimen swab yang dirujuk dari berbagai kabupaten/kota di wilayah Papua dan Papua Barat.

"Kami melihat sendiri bagaimana tim laboratorium RSUD Mimika bekerja selama delapan jam sampai keluar hasil baru mereka bisa keluar dari ruangan pemeriksaan yang benar-benar harus steril. Tim pemeriksa di Lab RSUD Mimika dipimpin langsung oleh dr Yustika Sari, Spesialis Patologi Klinik," kata Reynold.

Reynold mengapresiasi dukungan kuat dari pimpinan daerah setempat dalam hal menyiapkan sarana dan prasarana kesehatan untuk menunjang pemeriksaan kasus COVID-19 sehingga saat ini baru Kabupaten Mimika dari 29 kabupaten/kota di Papua yang sudah secara mandiri melakukan pemeriksaan PCR spesimen swab pasien terduga COVID-19.

"Pemkab Mimika melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Pengendalian COVID-19 bisa mempersiapkan ketahanan kesehatan daerah dengan baik. Ke depan kami berencana untuk mendekatkan pemeriksaan COVID-19 dengan melakukan pengumpulan spesimen tidak lagi di rumah sakit tetapi dilakukan oleh petugas kesehatan di tingkat puskesmas," ujarnya..

Baca juga: Penanganan COVID-19 di areal PT Freeport didukung DPRP Papua

Baca juga: Tentara-polisi di Mimika terus razia pemakaian masker bagi pengendara


Langkah berikutnya bisa saja RSUD Mimika menjadi salah satu rujukan untuk wilayah tengah Papua dalam hal pemeriksaan COVID-19, jelas Reynold.

Dengan telah beroperasinya mesin PCR di RSUD Mimika itu, saat ini Mimika memiliki dan mengoperasikan dua mesin PCR. Satunya yaitu mesin PCR di Klinik Kuala Kencana milik PT Freeport Indonesia.

Kedua mesin PCR itu setiap hari akan melakukan pemeriksaan spesimen swab yang dikirim dari tiga rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 di Mimika yaitu RSUD, RS Tembagapura dan Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) sekaligus mengonfirmasi hasilnya.

Reynold tidak menampik kemungkinan ke depan spesimen usap tenggorokan pasien terduga terpapar COVID-19 dari sejumlah kabupaten tetangga Mimika seperti Kabupaten Asmat, Kabupaten Puncak dan lainnya akan dirujuk ke Timika.

Hingga Selasa ini, jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Mimika sebanyak 335 kasus.

Dari jumlah itu, 181 pasien sudah dinyatakan sembuh dan enam pasien meninggal dunia.

Adapun pasien aktif COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit yaitu 148 orang. Sebanyak 95 pasien dirawat di RSUD Mimika, 52 pasien dirawat di RS Tembagapura dan satu pasien dirawat di RSMM Timika.

Baca juga: Delapan karyawan asli Papua terinfeksi COVID-19 di Tembagapura

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020