Palu (ANTARA News) - Seratusan warga Palu, Sulawesi Tengah, Senin malam, usai shalat Tarawih mendemo kantor PLN setempat karena sering melakukan pemadaman bergilir.

Ratusan pendemo itu mendatangi Kantor PLN cabang Palu yang terletak di Jalan Kartini. Pendemo terlihat masih mengenakan pakaian shalat dengan masih memakai peci dan membawa sajadah.

Pendemo meminta kejelasan pihak PLN kenapa masih memberlakukan pemadaman bergilir di saat umat Islam hendak melakukan buka puasa serta menggangu ibadah shalat Isya dan tarawih berjamaah.

Beberapa perwakilan pengunjuk rasa selanjutnya masuk menemui pimpinan PLN Cabang Palu.

Manajer PLN Cabang Palu, Imran Rosyidi, yang menemui pendemo mengatakan saat ini kondisi kelistrikan di wilayahnya defisit 5-8 Megawatt sehingga dilakukan pemadaman listrik.

Sedangkan beban puncak listrik di Palu mencapai 51 Megawatt, dan terjadi pada malam hari antara 17.00 hingga 22.00 waktu setempat.

Defisit listrik itu, katanya, terjadi karena adanya kerusakan mesin di PLTD Silae sehingga membutuhkan perbaikan selama beberapa hari ke depan.

"Jadi, kami bukan sengaja untuk mengganggu ibadah puasa atau shalat tarawih, ini murni gangguan teknis," katanya.

Usai menerima penjelasan pihak PLN, pendemo membubarkan diri dengan tertib dengan kawalan sejumlah petugas polisi.

Namun, beberapa di antaranya mengancam akan melakukan unjuk rasa yang lebih besar.

"Kami akan melakukan demo yang lebih besar kalau PLN tidak bisa mengatasi masalah ini. Kami sudah bosan," kata seorang pendemo. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009