Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, membenarkan data Pikobar Jabar yang mencatat pasien positif COVID-19 Cianjur, perhari ini sebanyak 10 orang, namun lima orang diantaranya tidak berdomisili di Cianjur dan menjalani perawatan di daerah asalnya masing-masing, seorang diantaranya pemilik vila warga Bogor.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19, dr Yusman Faisal saat dihubungi Selasa, mengatakan kelima orang positif COVID-19 terdata dari Cianjur karena sempat menjalani  tes cepat (rapid test) dan penanganan cepat di rumah sakit di Cianjur dan selanjutnya menjalani isolasi di rumah sakit di daerah asalnya.

"Mereka terdata menjalani penanganan medis di Cianjur, sehingga data yang keluar di Pikobar Jabar, pasien positif COVID-19 Cianjur, sebanyak 10 orang. Lima orang merupakan warga Cianjur, 1 meninggal dunia, 2 orang sembuh dan dua orang lainnya masih menjalani isolasi di rumah sakit. Sedangkan lima orang lainnya dari luar Cianjur," katanya.

Meskipun bukan warga Cianjur karena sempat menjalani tes di rumah sakit, sehingga data yang keluar sebanyak 10 orang. Lima orang warga luar daerah tersebut langsung dilakukan penelusuran untuk mengetahui selama berada di Cianjur berinteraksi dengan siapa saja. Mereka yang sempat berinteraksi langsung dilakukan tes cepat dengan hasil negatif.

"Kami juga akan mengajukan keberatan bahwa data warga luar Cianjur tidak dimasukkan ke dalam data positif COVID-19 Cianjur karena mereka tidak berdomisili di Cianjur. Meskipun ada seorang pemudik, namun KTPnya sudah Jakarta bukan Cianjur yang saat ini sudah sembuh dari COVID-19," katanya.

Seiring tingginya angka penyebaran yang terbawa atau dibawa warga dari luar Cianjur, membuat pihaknya terus mengimbau warga benar-benar menerapkan pola hidup sehat, tidak keluar rumah dan jaga jarak saat berada di kerumunan.

Hingga saat, jumlah ODP dan PDP di Cianjur terus meningkat seiring tingginya pemudik yang memaksa pulang kampung.

"Untuk menghindari terpapar atau membawa virus berbahaya, pemudik wajib melakukan isolasi rumah selama14 hari. Bagi yang mengalami gejala dapat menghubungi pusat layanan kesehatan terdekat. Pola hidup sehat harus ditingkatkan agar terhindar dari berbagai penyakit terutama virus berbahaya," katanya.*

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020